Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PERTUMBUHAN sektor properti di kawasan Bekasi, Jawa Barat, sepanjang 2016 cukup tinggi.
Segmentasi pasar properti kelas bawah tumbuh sebesar 59.17%, menengah 34,66%, dan atas 6,17%.
Hal itu dipicu pembangunan infrastruktur.
"Pembangunan infrastruktur penghubung di koridor Timur Jakarta seperti tol Becakayu dan LRT yang direncanakan melintasi koridor Jalan Ahmad Yani, Kota Bekasi, akan mengerek harga lahan dan properti di kawasan pengembangan. Apalagi, akses Tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur telah lama eksis," terang Ali Tranghanda, CEO of Indonesia Property Watch, di depan sejumlah konsumen dan investor properti dalam acara bertajuk Bekasi Menunggu Momentum, di Bekasi Selatan, Sabtu (26/11).
Ia mengutarakan penjualan properti pada kuartal III 2016 mencapai Rp1,169 triliun, meningkat sebesar 8,1% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Dari sisi unit yang terjual, ada peningkatan 11,8%.
Tiga wilayah Bodetabek yang menunjukkan pertumbuhan unit terjual pada kuartal ini ialah Bogor (19,3%), Bekasi (16,3%), dan Depok (10,4%).
Ali mengutarakan harga unit properti yang paling diminati berada pada kisaran Rp300 juta-Rp500 juta (25%) untuk wilayah Bekasi, Bogor dan Depok mencapai Rp1 miliar-Rp2 miliar (15%), dan Jakarta di atas Rp2 miliar (4%).
"Tahun depan pasar properti Rp500 juta hingga Rp1 miliar berpotensi besar menjadi primadona kelas menengah," ucapnya.
Namun, Ali berpendapat konsumen memiliki potensi meraih keuntungan yang lebih besar untuk pembelian properti di kawasan yang sedang dalam pembangunan infrastruktur.
Ia mencontohkan di kawasan Bekasi Selatan yang saat ini sedang dibangun infrastruktur penghubung Jakarta-Bekasi, seperti LRT dan tol Becakayu.
Peluang tersebut dimanfaatkan PT Pikko Land Development Tbk, yang membangun kawasan terpadu bernama Thamrin District.
Kawasan seluas 1,6 hektare itu merupakan kawasan terpadu pertama di Kota Bekasi dengan konsep 4 in 1 integrated development.
Pengembang menyiapkan lima menara apartemen eksklusif strata title, setinggi 24 lantai dan 549 unit per menaranya.
Menara hunian bersinergi dengan ruko komersial dan gaya hidup (commercial & lifestyle zone), pusat perbelanjaan (The Mall) di lantai satu dan dua tiap bangunan menara.
"Dengan konsep one stop living & green architecture, Thamrin District dikembangkan menjadi ikon baru di kawasan bisnis strategis Kota Bekasi," kata Presiden Direktur PT Pikko LandDevelopment Tbk, Nio Yantony, di Bekasi, beberapa waktu lalu. (Ria/S-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved