Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
TAHUN 2017 diyakini menjadi masa lepas landas pasar properti yang mengalami pelambatan sejak 2015.
Optimisme tersebut terjadi berlandaskan indikator perbaikan ekonomi nasional.
Berbagai sektor yang berkaitan dengan industri properti mulai bersiap-siap menyambut kebangkitan sektor papan tersebut.
Hal itu pun dilakukan PT Bank Tabungan Negara/BTN (Persero) Tbk.
"Sektor perumahan nasional pada tahun depan akan terus membaik. Penopangnya yakni perbaikan beberapa faktor penentu pertumbuhan bisnis properti. Di antaranya, pertumbuhan ekonomi yang positif, tingkat suku bunga acuan yang cenderung turun, bonus demografi, hingga pembangunan infrastruktur yang terus tumbuh," kata Direktur Utama Bank BTN Maryono dalam acara Forum Ekonomi Nusantara dengan tema Peran perbankan dalam mendukung sektor properti sebagai lokomotif perekonomian, di Jakarta, Rabu (14/12).
Menurut dia, ruang bisnis sektor perumahan pun masih luas untuk dikembangkan.
Hal itu terlihat dari kontribusi sektor perumahan terhadap PDB berkisar 2,5%-2,8% hingga September 2016.
"Dengan kontribusi itu, artinya masih banyak ruang bisnis yang bisa dikembangkan. Untuk itu, Bank BTN mendorong penciptaan pengembang baru di sisi supply dan terus berinovasi dalam digital banking untuk akselerasi demand," ujarnya.
Dalam mendorong lahirnya wirausaha baru di bidang properti, lanjutnya, Bank BTN telah memiliki program mini MBA in Property.
Hingga kini, program tersebut telah meluluskan 235 calon wirausaha di sektor properti.
Targetnya, lulusan program itu akan meningkat menjadi 1.000 orang pada 2017.
Ia mengaku yakin dengan pertumbuhan positif pada sektor properti karena sektor itu merupakan salah prioritas pemerintah.
Untuk mendorong pertumbuhan properti, lanjutnya, Bank BTN akan menyediakan layanan digital mortgage perseroan.
"Dengan sistem ini, masyarakat bisa mengajukan kredit pemilikan rumah (KPR) secara online."
Hingga Oktober 2016, pertumbuhan bisnis Bank BTN (unaudited) masih berada di atas industri.
Perseroan mencatat peningkatan aset sebesar 18,08% secara tahunan (year-on-year/YoY) dari Rp167,74 triliun di Oktober 2015 menjadi Rp197,72 triliun di bulan yang sama tahun ini.
Kredit pun naik 16,63% yoy dari Rp132,89 triliun pada Oktober 2015 menjadi Rp154,99 triliun di Oktober 2016.
Dana pihak ketiga (DPK) juga tumbuh 19,01% yoy dari Rp124,4 triliun per Oktober 2015 menjadi Rp148,05 triliun pada Oktober tahun ini.
Melanjutkan proyek
Optimisme kebangkitan di sektor properti juga diyakini Country General Manager Rumah123 Ignatius Untung.
Pada kesempatan terpisah ia mengatakan tren positif sudah terlihat melalui website jual beli Rumah123 mendekati akhir 2016.
"Tercatat adanya growth yang sangat baik dari sisi penjualan properti sesuai data yang kami miliki. Total pertumbuhan penjualan pada 2016 naik mencapai 180% bila dibandingkan dengan di 2015," ujarnya.
Berdasarkan data yang dioleh Business Intelligence Rumah123, terlihat kenaikan nilai penjualan pada rumah tapak dengan kenaikan nyaris menyentuh 200% atau di angka 192%.
"Pertumbuhan minat konsumen terhadap apartemen juga tidak kalah, dengan pertumbuhan mencapai 178%."
Tren peningkatan penjualan properti mulai terjadi pada semester II 2016 dan terus meningkat di penghujung 2017.
"Rumah123 juga mencatatkan pertumbuhan proyek dengan banyak developer besar yang mulai melanjutkan proyek tertunda mereka, dan bahkan membangun proyek-proyek baru dan mulai mengiklankan produk mereka."
Dukungan pemerintah juga menjadi indikator lain potensi kebangkitan properti di tahun depan. Berbagai kebijakan seperti FLPP, KPR Mikro, berbagai paket kebijakan ekonomi, serta skema kredit perbankan semakin memudahkan masyarakat untuk membeli hunian.
"Bunga rendah KPR di beberapa tahun awal cicilan juga menjadi stimulan positif bagi sektor properti."
Indikator positif tersebut ditanggapi Asiana Group.
Presiden Direktur Asiana Group Loemongga Haoemasan mengutarakan geliat positif sektor properti akan terjadi pada 2017, dan diyakini pulih pada 2018.
Karena itu, jelasnya, Asiana Group akan meluncurkan tiga proyek baru, yaitu Apartemen Twosenopati dan Andara Living, serta proyek perkantoran dan retail bernama TBS di TB Simatupang.
"Ketika properti kembali membaik di 2018, kami sudah memiliki produk yang siap dijual nantinya," tukasnya. (S-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved