PLN Perkuat Kelistrikan Sumatra Selatan

PT PLN (persero) mengoperasikan gardu induk (GI) 150 kilovolt (Kv) Jakabaring dan GI 150 Kv Gandus untuk memperkuat sistem kelistrikan Sumatra Selatan (Sumsel). Penambahan infrastruktur itu bertujuan meningkatkan rasio elektrifikasi lokal 81,42% serta mendukung kesiapan 'Bumi Sriwijaya' menggelar perhelatan akbar Asian Games 2018.

"Terkait dengan Asian Games, PLN memiliki program membangun 5 GI, 2 unit sudah selesai. Akan ada tambahan GI Boombaru, GI Lebar Daun, dan GI Kenten ekspansi. Penyelesaian ketiganya 2017-2018," jelas Direktur Bisnis PLN Regional Sumatra Amir Rosidin saat peresmian GI Jakabaring di Banyuasin, Sumsel, kemarin.

Proyek itu juga akan menyokong kebutuhan listrik proyek light rail transit (LRT) dengan membangun jaringan sepanjang 120 km di jalur Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II ke Jakabaring Sport Center. "Investasi menambah GI dan transmisi untuk Asian Games 2018 sekitar Rp900 miliar."

Pembangunan GI Jakabaring dimulai pada 2013 dan beroperasi di Oktober 2016, sedangkan GI Gandus di Palembang mulai beroperasi per November 2016. "Juga ada dua jalur transmisi 150 Kv phi incomer di jalur Mariana-Keramasan dan Keramasan-Talang Kelapa yang sudah beroperasi untuk mengevakuasi daya dari PLTMG Keramasan," paparnya.

Wakil Gubernur Sumsel Ishak Mekki mengatakan, meski telah surplus listrik, Sumsel masih membutuhkan penguatan sistem. "Pembangunan listrik penting tidak hanya untuk utilitas publik, tetapi juga pembangunan infrastruktur wilayah Sumsel," tutur Ishak.

Data PLN mencatat rasio elektrifikasi Sumsel, Jambi, dan Bengkulu (S2JB) mencapai 82,96%, di atas target S2JB 82,2%. Per November 2016, PLN S2JB telah melayani 2,8 juta pelanggan dengan 940.514 dari Palembang.

"Untuk 2017, PLN menargetkan rasio elektrifikasi 87% di Sumatra dari 84% saat ini. Untuk itu, PLN setidaknya harus membangun gardu induk yang tersebar di 398 titik transmisi yang dibutuhkan mencapai 19 ribu," papar Amir

Untuk proyek itu, PLN telah memperoleh dana US$1,1 miliar dengan rincian US$600 juta dari Asian Development Bank (ADB) dan US$500 juta dari Bank Dunia.

Tetap kado Natal
Warga perbatasan Indonesia-Malaysia di Apau Kayan, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, meminta PLN memastikan beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)Long Nawan berkapasitas 1 Mw sebelum perayaan Natal 2016. Akibat belum beroperasinya proyek senilai Rp25 miliar yang dibangun PT Soron Lewo (SL) dari APBN 2015 itu, masyarakat masih menggunakan genset di siang hari karena listrik PLN baru menyala pada pukul 18.00-06.00 Wita.

Koordinator PT SL Gusti Keban mengakui pengerjaan PLTD Long Nawang mangkrak akibat sulitnya distribusi tiang dan kabel listrik yang terkendala beratnya medan.

Namun, koordinator pembangunan PLTD Long Nawang dari Kantor PLN Kaltim di Balikpapan, Doni, meyakini proyek itu tetap bisa beroperasi sebagai kado Natal. "Kami berjanji dan optimistis jaringan listrik akan selesai sebelum 25 Desember. Kami sudah menegur PT SL agar segera menyelesaikan pekerjaan mereka," kata Doni. (DW/VR/E-3)