Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
Pada 2024, industri alat kesehatan (alkes) dalam negeri sukses mengekspor senilai 689,1 juta dolar AS sehingga menempatkan Indonesia sebagai negara ke-40 dalam daftar eksportir terbesar dengan besaran pangsa pasar dunia sebanyak 0,15%. Negara sasaran ekspor terbesar adalah Singapura, Amerika Serikat (AS), serta Australia. Masing-masing senilai 132,4 juta dolar AS, 78,7 dolar AS, serta 48,4 juta dolar AS.
Urutan terbanyak alkes yang diekspor adalah instrumen dan peralatan medis, bedah, serta keperluan medis gigi senilai 149,2 juta dolar AS, disusul pembalut dan tampon, popok, pelapis popok, serta barang sejenis senilai 75,7 dolar AS. Berikutnya, instrumen dan aparatus, analisis fisik atau kimia, alat pengukur viskositas, porositas, ekspansi, tegangan permukaan atau jumlah panas, suara atau cahaya, pengukur paparan senilai 61,7 dolar AS. Urutan selanjutnya, produk meter, pasokan cairan atau meter produksi, termasuk meter kalibrasinya senilai 32,5 juta dolar AS, Terakhir, produk lensa kontak dari bahan apapun, tidak termasuk elemen kaca yang tidak dikerjakan secara optik senilai 30,4 juta dolar AS.
Demikian diungkapkan Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor Kementerian Perdagangan Bayu Wicaksono dalam Seminar UMKM Bisa Ekspor yang diselenggarakan dalam rangkaian Indohealthcare Gakeslab Expo 2025, Kamis (7/8) di JIEXPO Kemayoran, Jakarta. Pameran yang menghadirkan industri alkesa anggota Perkumpulan Organisasi Perusahaan Alat-Alat Kesehatan dan Laboratorium (Gakeslab) itu digelar pada 6 hingga 8 Agustus 2025.
Bayu merinci, permintaan alkes di Asia mencapai 111,69 miliar dolar AS atau sekitar 22,16% dari total impor dunia, Permintaan terbanyak berasal dari Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, India, serta Singapura. Masing-masing sebesar 30,83 miliar dolar AS, 18,76 miliar dolar AS, 8,87 miliar dolar AS, 8,23 miliar dolar, serta 7,91 miliar dolar AS.
Chief Executive Officer Krista Exhibitions, Daud D. Salim, penyelenggara pameran ini pada pembukaan pameran menyatakan terdapat 60 perusahaan dari 12 negara, yaitu Tiongkok, Mesir, Hongkong, India, Jepang, Jerman, Malaysia, Pakistan, Taiwan, Turki, AS, dan tentunya Indonesia menampikan produk terbarunya. Kegiatan ini ditargetkan dikunjungi lebih dari 15.000 orang dari kalangan rumah sakit, manajemen dan praktisi medis, serta para akademisi dan mahasiswa.
Sementara Ketua Umum Gakeslab Indonesia Kartono Dwidjosewojo menyatakan pihaknya juga memberikan perhatian khusus pada pelaku alkes nasional. "Pameran ini menjadi bukti nyata dukungan kami untuk mendorong kemandirian industri alkes nasional," kata Kartono.
N-Realyzer merupakan sebuah instrumen laboratorium yang digunakan untuk menganalisa kandungan nitrogen atau protein pada suatu sampel.
Laboratorium kimia adalah tempat yang sangat penting untuk eksperimen dan penelitian dalam bidang sains, terutama kimia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved