Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Bank Mandiri Fasilitasi Transaksi BP Batam

Fathia Nurul Haq
29/11/2016 01:45
Bank Mandiri Fasilitasi Transaksi BP Batam
(ANTARA)

PT Bank Mandiri (persero) Tbk terus memperbesar pendapatan nonbunga dari provisi (fee based income) melalui penyediaan layanan perbankan untuk transaksi korporasi.

Salah satunya ialah dengan menggandeng Badan Pengusahaan (BP) Batam untuk menyiapkan solusi perbankan daring untuk mempermudah dan mempercepat transaksi penerimaan dari para pengguna fasilitas di kawasan otorita Batam.

"Sinergi itu untuk mendukung penciptaan iklim yang kondusif untuk investasi asing dan investasi dalam negeri, terutama di kawasan khusus seperti Batam," terang Direktur Digital Banking and Technology Bank Mandiri Rico Usthavia Frans seusai penandatanganan kerja sama di Jakarta, Senin (28/11).

Menurutnya, solusi yang diberikan Bank Mandiri untuk mendukung inisiatif tersebut ialah autodebit host to host atas penerimaan jasa kepelabuhanan dari pengguna jasa yang bersandar di pelabuhan kelolaan BP Batam.

"Solusi lainnya ialah layanan bill payment host to host untuk membantu penerimaan BP Batam dari pengguna jasa di bidang pengelolaan lahan, rumah sakit, bandara, dan lainnya. Dengan layanan transaksional perbankan yang andal, kami berharap dapat membantu BP Batam meningkatkan investasi di kawasan ekonomi eksklusif ini," paparnya.

Deputi Bidang Administrasi dan Umum BP Batam Sigit Priadi Pramudito mengatakan kerja sama itu mempermudah BP Batam untuk melakukan transparansi transaksi.

Sebelumnya, pengguna jasa pelabuhan melakukan transaksi manual yang rentan memunculkan penyimpangan.

"Jumlah transaksi di BP Batam cukup besar, sampai bulan ini kurang lebih Rp400 miliar," ujar Sigit.

Angka itu lebih banyak Rp100 miliar daripada penerimaan pada 2015 di periode yang sama.

Selain dengan Mandiri, pada September 2016, BP Batam sudah menandatangani perjanjian serupa dengan PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk.

Dengan demikian, saat ini sudah tidak ada lagi transaksi manual di BP Batam.

Hasilnya transparansi yang membuat penerimaan jauh lebih baik.

Sigit pun optimistis penerimaan akan naik dua kali lipat.

"Kita perkirakan karena sudah terdeteksi, sekitar Rp600 miliar akan masuk tahun depan," tambahnya.

Dari total penerimaan itu, BP Batam memperoleh share 30%.

"Kami membuka peluang kepada perbankan lain untuk membantu BP Batam meningkatkan pelayanan."


Manajemen rantai pasokan

Bank Mandiri juga menandatangani perjanjian kerja sama dengan Enseval Putera Megatrading.

Kerja sama itu ditandatangani Direktur Operations Bank Mandiri Ogi Prastomiyono dan Finance dan Accounting Director Enseval Putera Megatrading Amelia Bharata.

Kerja sama itu dilakukan untuk kemudahan pembayaran dari mitra wholesale, seperti rumah sakit serta solusi mobile point of sales (M POS) dengan perangkat dan aplikasi pada ponsel pintar demi membantu kinerja pramuniaga.

"Masih banyak nasabah kami yang belum terlayani dari value chain mereka. Kalau transaksi di kita semua itu sangat efisien. Pola itu akan kita kembangkan di segmen korporasi karena banyaknya nasabah lain dengan model bisnis sama," ujar Ogi.

Sepanjang Januari-September 2016, pendapatan fee based income Bank Mandiri ialah Rp2,5 triliun, tumbuh 6% dari periode yang sama tahun sebelumnya. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya