Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
EKONOMI Indonesia memang bertumbuh. Sayangnya, sektor manufaktur mengalami penurunan. Ini disebabkan tingkat produktivitas pekerja masih rendah.
"Di tengah pertumbuhan ekonomi global yang melambat, Indonesia justru memperlihatkan peningkatan GDP yang cukup signifikan. Di tahun ini, pertumbuhannya bisa diprediksi akan mencapai 5,1%," ujar pakar sumber
daya manusia (SDM) asal Amerika Serikat Gary Dessler saat seminar dan konferensi internasional HCSIC (Human Capital and Strategy International Conference) di Sekolah Bisnis dan Ekonomi Universitas Prasetiya Mulya, baru-baru ini.
Penulis Human Resource Management itu menambahkan, nilai pertumbuhan tersebut akan melampaui Malaysia (4,4%) dan Thailand (2,5%). Tapi, pertumbuhan tersebut masih lebih rendah dari Filipina (6,4%) dan Vietnam
(6,2%). "Meski demikian, pertumbuhan sektor manufaktur tidak begitu menggembirakan karena menunjukkan tingkat produktivitas pekerja Indonesia relatif rendah," tambahnya.
"Sejak 1990 sampai tahun 2015 sektor manufaktur terus mengalami penurunan. Tercatat dari 11% antara 1990 sampai 1996, menjadi hanya 4,8% di 2001 sampai 2014," tambah Dessler.
Lebih memprihatinkan, menurut Dessler, kondisi tersebut terjadi pada tingkat pendapatan per kapita yang cukup rendah dan sebelum industrialisasi mencapai kematangan. "Hal ini menggambarkan situasi deindustrialisasi yang prematur," tambahnya.
Situasi itu, kata Dessler, menjadi momentum paling tepat untuk memacu kualitas SDM yang dibutuhkan Indonesia. "Ini terutama untuk mengimbangi kinerja pemerintah yang saat ini begitu gencar mengambil langkah
peningkatan produktivitas dan daya saing ekonomi nasional," jelasnya.
Dessler optimistis Indonesia akan menjadi negara dengan ekonomi yang luar biasa di masa depan, asalkan ada perencanaan yang menyeluruh dan strategis untuk mengatasi kelambanan pertumbuhan sektor-sektor ekonomi, khususnya manufaktur. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah semestinya mengambil langkah perencanaan strategis untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing. (RO/OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved