Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Indonesia Punya Potensi Besar Ekonomi Syariah

Rudy Polycarpus
10/11/2016 09:23
Indonesia Punya Potensi Besar Ekonomi Syariah
(Presiden Joko Widodo memberikan sambutan pada Musyawarah Nasional VIII LDII di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (9/11)MI/Panca Syurkani)

SEBAGAI negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar, ekonomi syariah sudah sewajarnya berkembang pesat di Indonesia. Namun, sampai saat ini, potensi ekonomi syariah tersebut belum banyak dikembangkan.

Oleh karenanya, Presiden Joko Widodo mengajak semua pihak untuk bersama dengan pemerintah turut mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia.

"Kita mengajak semuanya untuk mengembangkan bisnis syariah. Apapun bisa. Bisa di bidang perbankan, bisa di bidang asuransi, bisa di bidang wisata halal, bisa di bidang hotel, bisa di bidang restoran halal. Saya kira kesempatan itu masih sangat luas sekali, masih sangat besar sekali," ujar Presiden dalam sambutannya pada Musyawarah Nasional VIII LDII di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (9/11)

Dalam acara tersebut, Presiden Jokowi memaparkan data perkembangan ekonomi syariah di Indonesia. Data tersebut menyebutkan bahwa ekonomi syariah di Indonesia baru digarap sebesar 5% dari seluruh potensi yang ada.

"Malaysia sudah 30 sampai 35%. Kita pun kalah dari Korea Selatan dan Inggris. Ini pasti perlu ada yang diperbaiki," terangnya.

Indonesia sendiri sesungguhnya memiliki potensi kekuatan yang amat besar. Seperti dana haji misalnya, sebesar Ro84 triliun terkumpul sampai dengan bulan Maret 2016. Sementara untuk wakaf, presiden menyebut terdapat potensi sebesar Rp377 triliun

"Ini sebenarnya juga potensi yang besar sekali kalau digerakkan," ujar Presiden.

Turut hadir mendampingi Presiden dalam acara tersebut Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, serta sejumlah pengurus dan anggota DPP LDII dari seluruh Indonesia. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya