Pemerintah bersama peternak sepakat mengurangi stok melalui pemusnahan DOC (day old chicken) atau bibit ayam karena ada indikasi kelebihan suplai. Opsi lain ialah mengekspor DOC ke Jepang. "Kami sudah bertemu seluruh peternak ayam dan ada 15 perusahaan besar yang setuju mengurangi 6 juta DOC," tutur Menteri Pertanian Amran Sulaiman seusai rapat di Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, kemarin. Langkah itu diperlukan demi menjaga harga keseimbangan, baik di tingkat konsumen dan produsen. "Kalau harga naik terlalu di tingkat konsumen, mereka teriak. Kalau harga di tingkat produsen murah, mereka juga teriak," imbuhnya.
Harga ayam di tingkat peternak sebelumnya berkisar Rp9 ribu-Rp11 ribu per kg. Begitu proses pengurangan suplai DOC ke peternak dijalankan, harga jual ayam di tingkat peternak merangkak naik sekitar Rp1.000-Rp1.500 per kg. Selain pemusnahan, Amran menyebut ada opsi ekspor DOC. "Rencana kita mau ekspor ke Jepang, cuma belum tahu besarannya. Terkait rencana dibukanya impor beras, ia mengaku belum memastikannya. Amran memahami dampak El Nino telah memunculkan permasalahan kekeringan yang melanda sejumlah wilayah pertanian di Indonesia. "Dulu di 1998 akibat El Nino, kita impor sampai 1,7 juta ton beras. Dalam situasi sekarang, kita belum tau angka fix-nya akan berapa," kata Amran. Adapun stok cadangan beras Bulog saat ini menurutnya sekitar 1,7 juta ton. Hanya cukup sampai Desember.
Sebelumnya, Wapres Jusuf Kalla menggelar rapat terbatas di rumah dinasnya guna membahas perkembangan dampak El Nino yang menyebabkan kekeringan di sejumlah wilayah. "Bagaimana kita mengantisipasi itu. Bagaimana penyediaan pangan dan sebagainya. Termasuk kemungkinan menambah stok beras dari luar (impor)," ujar Wapres, kemarin. Prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, kemarau panjang yang merupakan dampak El Nino menguat di bulan ini. Adapun musim hujan mulai berlangsung medio Oktober-November. "Kalau September-Oktober sudah bisa tanam kan berarti Januari atau Februari sudah bisa panen. Tapi, kalau sampai hujan mundur tentu agak berat ya," ucap Kepala Bulog Djarot Kusumayakti.