Headline

Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.

Citilink Raih Laba Bersih Rp129 Miliar di Kuartal III 2016

(Adi/E-3)
04/11/2016 04:30
Citilink Raih Laba Bersih Rp129 Miliar di Kuartal III 2016
(ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)

CITILINK Indonesia berhasil mencetak laba bersih sebesar US$9,96 juta (Rp129,48 miliar) di sepanjang kuartal III 2016, naik 125% jika dibandingkan dengan periode yang sama di 2015. Pada periode Juli-September 2016, Citilink juga berhasil memperoleh laba operasional sebesar US$16,03 juta atau setara Rp208,39 miliar. “Citilink mampu meningkatkan performa hingga kenaik-annya mencapai 125% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu,” tutur President and CEO of Citilink Indonesia Albert Burhan dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (3/11).

Citilink juga membukukan total pendapatan US$155,7 juta atau naik 20,1% dari US$129,7 juta pada kuartal III 2015. Pertumbuhan positif juga ditunjukkan dari jumlah penumpang yang diterbangkan Citilink sebanyak 3,06 juta penumpang, meningkat 21,4% dari periode yang sama 2015 yang sebanyak 2,52 juta penumpang. Pertumbuhan penumpang sebesar 21,4% itu lebih tinggi daripada pertumbuhan penumpang domestik yakni 17,8 %. “Pencapaian itu diraih dengan berbagai strategi operasional, komersial, pelayanan, IT, serta cost control yang dilakukan setiap saat,” urainya.

Frekuensi penerbangan Citi-link juga meningkat 21,5% dari 17.113 penerbangan di kuartal III 2015 menjadi 20.791 penerbangan. Sementara itu rata-rata tingkat keterisian kursi (seat load factor/SLF) sebesar 82,3 %. “Ini bukti kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap Citilink Indonesia terus meningkat dan telah menjadi maskapai pilihan masyarakat,” katanya. Performa yang baik juga ditunjukkan Citilink dalam hal penguasaan pasar penerbangan. Citilink mencatatkan pangsa pasar 14,88% di seluruh rute dan sebesar 19,5% di rute-rute yang diterbangi Citilink. Hingga saat ini Citilink telah mengoperasikan 41 pesawat Airbus A320, bertambah 5 unit dari periode yang sama 2015 sebanyak 36 unit.

“Strategi untuk memperkuat pertumbuhan kargo dan ancillary revenue untuk mengimbangi persaingan harga di pasar penumpang sangat berhasil,” tandas Albert. Itu terbukti dengan meningkatnya pendapatan sebesar 51,2% dari US$4,3 juta ke US$6,4 juta pada kuartal III 2016. Pendapatan dari excess baggage dan lainnya naik 28,8% dari US$3,3 juta ke US$4,2 juta pada periode yang sama. (Adi/E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya