Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk resmi bermitra dengan penyedia jasa transportasi berbasis daring, Go-Jek, untuk mendukung layanan top up Go-Pay. Kedua pihak juga berkolaborasi guna mempermudah penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) bagi mitra pengemudi Go-Jek. Managing Director of Commercial Funding, Digital Banking, and Distribution BTN, Catur Budi Harto, mengatakan dengan kerja sama itu nasabah BTN bisa memanfaatkan internet banking bank pelat merah itu untuk top up.
“Ini adalah tambahan fasilitas layanan bagi masyarakat sebagai nasabah Bank BTN agar lebih mudah dalam bertransaksi ketika menjadikan Go-Jek sebagai pilihan transportasi,” ujarnya seusai penandatanganan kerja sama dengan Go-Jek di kantor pusat BTN, Jakarta, Kamis (3/11). Lebih lanjut, pihaknya akan memberi cashback 20% bagi nasabah BTN yang melakukan top up Go-Pay via e-banking BTN mulai kemarin sampai besok.
Dalam kesempatan sama, Chief Marketing Go-Jek Piotr Jakubowski mengatakan kolaborasinya dengan BTN adalah bentuk dukungan terhadap program cashless society. “Kita bisa lihat digital wallet dan sistem cashlesh payment ini mempermudah konsumen,” kata Piotr. Selanjutnya, kedua pihak berencana memberi kemudahan bagi para staf dan pengemudi Go-Jek untuk mengakses KPR BTN. “Kita juga memberi manfaat bagi pegawai Go-Jek,” kata Catur. Pihaknya mengatakan ada opsi KPR subsidi bagi pengemudi Go-Jek yang tergolong pekerja sektor informal. “Kredit subsidi bagi pengemudi Go-Jek, bunga hanya 5%, uang muka 1%, dengan jangka waktu 20 tahun,” jelasnya.
Dua faktor
Bank Indonesia (BI) menilai laju kredit perbankan yang masih lambat hingga September 2016 antara lain disebabkan meningkatnya rasio kredit bermasalah (NPL). Kenaikan NPL membuat bank terpaksa menambah beban biaya pencadangan yang acap diambil dari laba. Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo di Jakarta, kemarin, menjelaskan suku bunga kredit bank sampai Oktober baru turun 60 basis poin, padahal pelonggaran suku bunga acuan BI sudah mencapai 150 basis poin sejak awal tahun. Sementara itu, suku bunga deposito mendekati efektivitas transmisi dengan penurunan 108 basis poin. “Suku bunga kredit belum turun karena bank naikkan pencadangan,” katanya.
Faktor lain, imbuh Perry, ialah permintaan kredit dari debitur swasta belum menggeliat hingga triwulan III kemarin. Menurut Perry, saat ini utilisasi investasi dari sektor swasta masih 76%, padahal pada umumnya utilisasi investasi swasta di atas 85%. “Tapi kami lihat ada indikasi sejumlah korporasi swasta mulai menambah investasi, terlihat dari impor nonmigas tumbuh positif karena impor bahan baku dan barang modal,” lanjutnya. Kendati hingga September 2016 pertumbuhan kredit belum membaik, BI masih memproyeksikan pertumbuhan kredit bank 7%-9%.
Lebih lanjut, otoritas moneter terus memantau kebijakan Bank Sentral AS (The Fed) yang kemarin memutuskan untuk menahan suku bunga. Namun, BI memprediksi akan ada kenaikan 0,25% bulan depan. Adapun suku bunga acuan BI kini di 5%. Kepala Ekonom Deutsche Bank Taimur Baig menilai suku bunga global yang relatif rendah dewasa ini menyebabkan tingkat imbal hasil pasar portofolio di Indonesia menarik bagi investor global. “Itu memastikan adanya arus masuk para investor ke pasar modal Tanah Air secara berkesinambungan, dan pada akhirnya mampu mendorong penguatan rupiah,” tuturnya dalam kesempatan terpisah. Dari catatan BI, arus kapital (capital inflow) ke pasar keuangan dalam negeri mencapai Rp157 triliun hingga pekan terakhir Oktober 2016. Baig pun meramal BI akan kembali menurunkan suku bunga di akhir tahun. (Try/Arv/Ant/E-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved