Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Pelamar Salah Buat CV Perusahaan Emoh Terima

MI
22/9/2015 00:00
Pelamar Salah Buat CV Perusahaan Emoh Terima
(MI/SENO)
RATA-RATA pimpinan perusahaan melihat daftar riwayat hidup (curriculum vitae/CV) calon pegawainya hanya dalam waktu 3 menit. Sementara itu, satu dari lima pemimpin perusahaan itu mengambil keputusan tentang kandidat setelah melihat CV selama 1 menit.

Menurut survei terbaru, meskipun hampir seperempat dari calon pegawai mengklaim mereka memiliki keterampilan komunikasi tertulis yang sangat baik, banyak dari mereka gagal diterima bekerja karena melakukan kesalahan klise di CV mereka. New College of the Humanities (NCH) menemukan fakta itu setelah menyurvei 2.000 responden.

Lembaga yang didirikan Profesor AC Grayling itu mengatakan hampir 500 ribu lulusan perguruan tinggi membanjiri pasar kerja bulan ini.

"Namun ribuan (sarjana) akan membuat kesalahan konyol di CV mereka, yang pada gilirannya menghambat peluang mereka dipekerjakan," kata riset tersebut seperti dilansir Dailymail, pekan lalu.

Kesalahan-kesalahan terburuk dalam CV ialah masalah salah ketik (typo) dan kesalahan tata bahasa. Misalnya penggunaan kata 'mereka', 'kami', 'kita', atau 'Anda', yang tidak tepat.

Kesalahan kedua yang membuat perusahaan enggan mempekerjakan para calon pegawai karena mereka menggunakan tata bahasa santai (casual tone) dalam surat lamaran kerja yang merupakan dokumen resmi. Misalnya penggunakan frasa 'kalian semua' ataupun kata penutup 'salam manis' sebagai bentuk calon pekerja yang bersemangat.

Kesalahan ketiga ialah menggunakan jargon-jargon klise yang sering disebutkan di acara televisi seperti 'thinking outside the box' dan menyebut perfeksionis ialah kelemahan Anda.

"Hal klise yang sudah usang, hampir setengah dari CV biasanya menyatakan orang tersebut cenderung bekerja dengan baik secara independen dan sepertiga mengatakan mereka merupakan anggota tim," ungkap survei itu.

Sebaliknya, survei tersebut mencatat perusahaan lebih menghargai calon pekerja yang menggunakan frasa-frasa berikut di dalam CV mereka. Misalnya, dapat bekerja secara independen, pekerja keras, bisa bekerja dengan baik di bawah tekanan, komunikator yang baik, antusias, pekerja tim, pendengar yang baik, memiliki kemampuan menulis dan komunikasi yang baik, proaktif, dan pemecah masalah.

Riset tersebut juga memperlihatkan satu dari sepuluh pekerja secara kreatif 'memperpanjang' waktu mereka bekerja di perusahaan yang lama. Hanya 5% yang berkata jujur mengenai posisi di perusahaan sebelumnya. Hampir separuh dari perempuan berbohong mengenai hobi dan ketertarikan mereka jika dibandingkan dengan laki-laki.

Kecerobohan yang dilakukan dalam membuat CV tersebut membuat ada tiga orang yang melamar kerja di lima perusahaan, tapi tidak mendapat respons. Begitu juga dengan nasib 10 pekerja yang melamar lebih dari 50 pekerjaan, tetapi tidak pernah diterima.

Dengan hasil tersebut, NCH memiliki komisi internasional yang melatih para siswa dan mahasiswa untuk membuat CV yang baik.

"Membuat CV itu ada seninya. Kami ingin mahasiswa kami bisa keluar dari kerumunan dan memperoleh pekerjaan untuk perbaikan perekonomian," ulas Swatee Jasoria, Direktur Pengembangan Profesional di New College of the Humanities. (*/E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya