Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Sosok di Balik Kemudi Danantara Dipastikan Profesional

M Ilham Ramadhan Avisena
20/2/2025 18:42
Sosok di Balik Kemudi Danantara Dipastikan Profesional
Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan(MI/Ilham Ramadhan Avisena)

Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan bahwa BPI Danantara bakal diisi oleh orang-orang profesional.

"Pengurus Danantara itu harus betul-betul orang yang profesional,” kata Luhut dalam acara The Economic Insights 2025 di Jakarta.

Menurutnya, pembentukan BPI Danantara merupakan suatu langkah yang sangat strategis. Aset yang dikelola oleh Danantara diyakini bisa ditingkatkan hingga 5-6 kali lipat, mengingat dana akan diinvestasikan kepada proyek-proyek yang berkelanjutan dan berdampak tinggi di berbagai sektor, seperti energi terbarukan, manufaktur canggih, industri hilir, produksi pangan, dan lain-lain.

Di sisi lain, publik mengkritik keberadaan sejumlah tokoh yang berada di balik kemudi Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara. Pasalnya, tokoh-tokoh tersebut pernah tersangkut kasus korupsi seperti Burhanuddin Abdullah dan Muliaman Hadad.

Burhanuddin, yang merupakan inisiator, pernah mendekam di penjara selama lima tahun karena kasus korupsi di Bank Indonesia. "Burhanuddin Abdullah Harahap ketua tim pakar Danantara. Orang ini pernah dipenjara lima tahun atas kasus korupsi aliran dana Bank Indonesia ke DPR sebesar Rp100 miliar," ujar pegiat media sosial, John Sitorus.

Selain Burhanuddin, nama Muliaman Hadad juga tersangkut dalam sejumlah persoalan dan skandal. Dia pernah diperiksa intensif oleh KPK terkait mega skandal Century. Selain kasus Century, Muliaman saat menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner OJK juga kebobolan atas mega kasus Jiwasraya yang merugikan negara belasan truliun rupiah. 

Muliaman dianggap gagal menjalankan fungsinya mengawasi Jiwasraya yang menawarkan produk investasi yang tak masuk akal. Selain Muliaman, nama Erick Thohir yang merupakan status quo pengelola BUMN juga dikritik keras karena dikabarkan masuk sebagai pengelola. (E-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya