Headline

Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.

Fokus

Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.

Solusi Jitu Bekerja Jarak Jauh

Dinny Mutiah
18/9/2015 00:00
Solusi Jitu Bekerja Jarak Jauh
(THINKSTOCK)
BEKERJA di luar kantor makin hari makin banyak dilakoni kalangan pekerja, merujuk pada data Ipsos Global Research Company. Hasil riset menunjukkan sebanyak 85% pekerja melakukan telecommuting--istilah bagi bekerja fleksibel berdasarkan tempat dan waktu kerja dengan bantuan teknologi telekomunikasi--minimal sekali dalam sebulan. Tren tersebut juga menjalar ke Indonesia. Karyawan yang melakukan telecommuting telah mencapai 34% pada 2012. Salah satu pelakunya ialah Aidil Akbar.

Lelaki yang berprofesi sebagai perencana keuangan itu sering kali harus bepergian baik ke luar kota maupun luar negeri untuk berdiskusi dengan sejumlah klien. "Tiga bulan terakhir ini lagi padat-padatnya. Minggu lalu, saya baru pulang dari Surabaya, Yogyakarta, dan Semarang. Besok, saya harus berangkat lagi ke Makassar," celoteh Akbar, biasa dipanggil, saat ditemui di Jakarta, Kamis (17/9). Dengan mobilitas yang tinggi itu, sebagian besar pekerjaan harus diselesaikan di sela-sela perjalanan. Penggunaan peranti elektronik tentu tak bisa dihindarkan.

Akbar biasa mengandalkan laptop untuk mengerjakan sejumlah bahan presentasi hingga penghitungan finansial klien meski sejumlah gawai dalam format yang lebih ringkas bermunculan. Ia beralasan cara tersebut lebih menghemat waktu meski sering berujung kelelahan pada punggungnya. "Pakai gawai berbasis Android zaman dulu itu biasanya pakai Kingsoft. Tapi pas dibuka, format tulisannya jadi berantakan lagi. Ujung-ujungnya malah dua kali kerja," keluhnya.
Terkadang, ia memanfaatkan ponsel pintarnya untuk menyelesaikan pekerjaan. Sayang, ia merasa kurang nyaman karena menganggap benda tersebut kurang mewakili citra profesionalisme.

Bagi Akbar, ponsel merupakan barang privat yang semestinya hanya digunakan untuk keperluan pribadi. "Klien tidak appreciate kalau kita buka ponsel saat meeting, padahal kan ada hal-hal yang mendesak yang tidak bisa kita abaikan juga," imbuhnya. Karena itu, ia mengharapkan kehadiran gawai yang lebih ringan dan representatif saat berhadapan dengan klien. Gawai yang dibutuhkannya juga harus memiliki kualitas koneksi yang memadai mengingat sebagian besar pekerjaan diakses dari jarak jauh.  Fasilitas penyimpanan juga harus memadai karena banyaknya file dengan memori besar. Hal penting lainnya ialah dukungan aplikasi yang tepat, khususnya aplikasi yang berkaitan dengan urusan finansial. "Tentu harus powerfull. Karena saya orang keuangan, gawainya ya harus punya tools tentang keuangan yang dibutuhkan," tuturnya.

Penggunaan tablet
Kecenderungan yang sama juga terungkap dalam hasil studi internal PT Samsung Electronic Indonesia yang menyebutkan tablet dianggap paling bisa mendukung produktivitas kalangan profesional. Bahkan sebanyak 73% responden menyatakan penggunaan tablet untuk keperluan pekerjaan sehari-hari mereka cenderung meningkat dalam tiga tahun terakhir. "Hanya 2% responden yang mengaku penggunaan tablet mereka menurun," IT and Mobile Marketing Director of PT Samsung Electronic Indonesia Vebbyna Kaunang menerangkan. Dengan mengacu ke studi itulah, Samsung menghadirkan generasi terbaru produk tablet yang bernama Galaxy Tab S2.

Gawai tersebut hadir dalam dua ukuran layar, yaitu 8 inci dan 9,7 inci. Desainnya juga ramping dan ringan dengan ketebalan hanya 5,6 mm dan berat 272-392 gram. Pihaknya mengklaim sebagai tablet yang teramping dan teringan di antara jajaran tablet PC yang ada. "Barangnya ringan. Dikeluarkan di mana saja oke. Orang enggak akan melihat aneh kalau mengeluarkan tablet di pinggir jalan," ujar Vebby. Gawai terbaru itu juga dilengkapi dengan konektivitas 4G/LTE yang readiness-nya mencapai kategori 6.

Dengan begitu, gawai tidak perlu diperbarui saat provider meluncurkan layanan tersebut di masa datang. Gawai didukung prosesor bertenaga Octa-Core yang terdiri dari Quad-Core 1.9 GHz dan Quad-Core 1.3 GHz dengan RAM 3 GB yang dinilai cukup untuk mencegah terjadinya buffering saat memutar video, bahan presentasi, hingga permainan. Memori internal yang tersedia sebesar 32 GB dan dapat ditingkatkan hingga 128 GB. Selain itu, produk tersebut dibekali dengan penyimpanan berbasis Cloud One Drive yang berkapasitas hingga 100 GB dan bebas biaya selama dua tahun.

Tampilan layar diatur dalam rasio 4:3 untuk mendukung kenyamanan pengguna saat membaca. "Sebelumnya, penggunaan tablet untuk membaca kalah jauh dengan fungsinya menonton video. Tapi, tren tersebut berubah belakangan ini. Berdasarkan studi, ratio 4:3 itu ternyata yang paling cocok untuk membaca," terangnya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya