Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Isu parkir berkaitan dengan lalu lintas dan ketertiban kota.
PEMERINTAH Indonesia dan Jerman berencana bekerja sama dalam pengembangan riset dengan membentuk lembaga penelitian khusus pelatihan dan pendidikan teknik vokasional (Technical Vocational Education and Training /TVET).
Sebagai langkah awal, akan dibentuk streering committee lembaga penelitian vokasional yang terdiri pemangku kepentingan, yaitu Pemerintah, Industri/Perusahaan, dan akademisi universitas.
"Kerja sama ini difokuskan pengembangkan pola pelatihan kejuruan atau vokasional untuk melakukan percepatan dan masifikasi peningkatan tenaga kerja Indonesia," kata Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri seusai mengunjungi Bundesinstitut fur Berufsbildung (BiBB) di Jerman pada Jumat (21/10).
BiBB (VET) merupakan lembaga riset yang di dalamnya terdiri dari unsur pemerintah, industri, dan perguruan tinggi di Jerman. Lembaga itu bertugas untuk menganalisa kebutuhan tenaga kerja, sektornya, jumlahnya hingga detil keahliannya.
Menaker Hanif menjelaskan kerja sama itu menindaklanjuti pertemuan Presiden RI (Joko widodo) dengan Presiden Republik Federal Jerman (Joachim Gauck), dan Kanselir Jerman (Angela Merkel).
"Kita tindaklanjuti kerja sama ketenagakerjaan tersebut dengan merintis dan menyelenggarakan penelitian-penelitian di bidang pelatihan vokasional manufaktur yang akan diterapkan di balai-balai latihan kerja," kata Hanif dalam keterangan pers Biro Humas Kemnaker pada Jumat (21/10).
Penelitian dan riset yang sepakati untuk dibicarakan antara lain Riset Pengembangan Kualifikasi Kerja Nasional Indonesia (KKNI), perbandingan Kualifikasi Kerja di berbagai negara dan Inovasi TVET di berbagai negara.
Selain itu juga mengenai review dan evaluasi sistem pemagangan di Indonesia, peranan industri dan swasta dalam pelatihan kerja, inovasi dalam pengembangan karir dan kompetensi Instruktur dan perkembangan dan teknologi terbaru dalam sarana prasarana pelatihan kejuruan.
"Kita harapkan pemerintah Jerman membantu Indonesia yang semakin gencar menggenjot pelatihan vokasi dan peningkatan kompetensi tenaga kerja," kata Hanif
Hanif menambahkan pemerintah percaya bahwa pelatihan kerja (vokasi) dapat menjadi terobosan untuk meningkatan relevansi produksi SDM dengan kebutuhan industri, sekaligus untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja di pasar global.
"Keberhasilan pelatihan vokasi di Jerman menjadi salah satu rujukan Indonesia dalam mengembangkan pelatihan vokasi. Kita akan senang jika pemerintah dan industri di Jerman dapat mengirimkan sebanyak-banyaknya instruktur pelatihan vokasi di berbagai bidang yang menjadi prioritas Indonesia, seperti maritim, pariwisata, industri dan pertanian. Lebih cepat dikirim lebih baik," kata Hanif. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved