Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Memperbaiki Daya Saing dengan Desain

MI
20/10/2016 08:55
Memperbaiki Daya Saing dengan Desain
(Mendag Enggartiasto Lukita (ketiga kiri) melihat berbagai desain produk furniture yang ada di Indonesia Design Development Centre (IDDC)--ANTARA/WIDODO S JUSUF)

INDONESIA memiliki peluang meningkatkan ekspor melalui produk berbasis desain yang bernilai tambah dan mampu bersaing secara global melalui pusat pengembangan desain bernama Indonesa Design Development Center (IDDC).

"IDDC ini mempunyai makna strategis, yakni menjadi pusat inovasi yang terbukti di banyak negara menjadi ujung tombak persaingan global. Produk yang baik belum tentu diserap pasar jika desainnya tidak mengikuti tren pasar," kata Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita pada peresmian IDDC di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia, Jakarta

Menteri Enggartiasto mengatakan desain menjadi elemen penting dalam menghadirkan pengalaman bagi konsumen dan tentunya menjadi nilai tambah terhadap suatu produk jika selama pembuatan selalu diawali dengan desain yang mengikuti tren pasar.

Menurut dia, masyarakat masih terpaku pada desainer mancanegara yang sudah memiliki 'branding'. Oleh karena itu, IDDC menjadi sarana yang memberi ruang kreativitas seluasnya kepada para desainer muda Indonesia.

IDDC diinisiasi Menteri Perdagangan sebelumnya, Rachmat Gobel, sejak 2014 bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian, usaha kecil dan menengah (UKM), serta sejumlah asosiasi desainer dan pelaku usaha.

IDDC dibangun di area seluas 1.000 m2 dan berlokasi di Gedung Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (BBPPEI).

IDDC memiliki sejumlah fasilitas, antara lain pustaka desain yang membantu pelaku usaha mendapatkan referensi perkembangan desain dunia, kemudian fasilitas 'co-work space' yang dapat digunakan untuk seminar atau lokakarya.

Selain itu, ada fasilitas Klinik Desain sebagai program andalan IDDC yang membantu pelaku usaha bertemu dan berkonsultasi tentang peningkatan nilai tambah serta daya saing produk melalui pengembangan desain. Klinik Desain juga ditunjang studio foto, laser cutter, dan 3D printer.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) berharap kolaborasi antara desainer dan pelaku usaha dapat dimanfaatkan bagi pengembangan sektor perdagangan di skala domestik dan global.

Pada Trade Expo Indonesia ke-31 yang diselenggarakan pada 12-16 Oktober 2016, Kemendag juga akan menghadirkan zona IDDC yang memamerkan produk karya UKM terpilih melalui fasilitas pendampingan desainer (designer dispatch service/DDS).

Kemendag memfasilitasi usaha kecil menengah (UKM) untuk mengikuti pameran ekspor terbesar Trade Expo Indonesia (TEI) 2016 setelah sebelumnya memberikan pendampingan bagi usaha tersebut untuk pengembangan produk.

Kemendag memberikan dua program pendampingan untuk UKM yang akan didorong untuk menembus pasar ekspor. Program tersebut ialah fasilitasi pendampingan desain atau designer dispatch service (DDS) dan program rebranding untuk pengembangan merek.

Peserta DDS yang juga diikutsertakan pada program rebranding akan menampilkan hasil karya mereka yang telah mendapatkan pendampingan dari para pakar di bidang desain dan merek. Meski demikian, peserta rebranding tidak hanya terbatas bagi para pelaku usaha yang mengikuti program DDS.

Tercatat, sejak 2011, lebih dari 300 pelaku usaha dari berbagai daerah berpartisipasi dalam program rebranding yang diselenggarakan Kemendag. Program tersebut menjadi salah satu fasilitas untuk pelaku usaha dalam upaya meningkatkan ekspor.

"Kemendag memfasilitasi para pelaku usaha berorientasi ekspor agar mereka mampu menciptakan brand identity yang kuat di tengah gempuran produk-produk negara lain pada perdagangan internasional," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Arlinda.

Menurut Arlinda, merek merupakan identitas suatu produk dan dengan merek yang kreatif dan inovatif akan memperoleh posisi yang bagus serta memperkuat perhatian dari para konsumen, selain mengandalkan kualitas dan desain yang bagus. Pada 2016, kegiatan rebranding dilaksanakan di Sumatra Utara, Kepulauan Riau (Batam), Banten, Jawa Tengah, dan Nusa Tenggara Barat.(Ant/B-25)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya