Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
BRI Syariah, anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk (BRI), berencana menerbitkan Sukuk Mudharabah Subordinasi tahap I pada 2016 dengan jumlah dana sebesar Rp1 triliun.
Direktur Utama BRI Syariah Mochammmad Hadi Santoso mengatakan penerbitan Sukuk Mudharabah Subordinasi untuk memperkuat struktur permodalan dalam menunjang kegiatan pengembangan usaha yang berupa penyaluran pembiayaan.
“Kita lihat beberapa waktu terakhir bisnis BRI Syariah terus tumbuh dan untuk memperkuat struktur permodalan kita gunakan Sukuk Mudharabah Subordinasi,” ujarnya seusai paparan publik di Jakarta, kemarin.
Dalam penerbitan tersebut, kata Hadi, pihaknya menawarkan pembagian hasil pendapatan untuk pemegang Sukuk Mudharabah Subordinasi 9,5%-10,25% per tahun.
Menurutnya, periode bookbuilding Sukuk Mudharabah akan dilakukan 12-26 Oktober 2016 dengan estimasi tanggal efektif 8 November 2016 dan penawaran umum dilakukan 10-11 November 2016
Selain itu, ujar Hadi, pendistribusiannya sendiri dilakukan secara elektronik pada 16 November 2016, sedangkan untuk pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 17 November 2016.
Direktur Operasional BRI Syariah Wildan mengatakan Sukuk Mudharabah telah mendapatkan penilaian dari Fitch dengan rating id A+ (single A plus) dan berjangka waktu 7 tahun.
Di sisi lain, BRI berencana menurunkan kepemilikan saham pada anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO) menjadi 76% dari porsi sekarang di 87%. Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo, di Jakarta, kemarin, mengatakan penurunan kepemilikan saham tersebut untuk meningkatkan kepemilikan saham publik di BRI Agro yang saat ini baru sebesar 3,58%.
Hal itu dilakukan untuk mengikuti ketentuan keputusan BEI yang mengisyaratkan emiten harus memiliki saham beredar pada publik minimal 7,5% yang berlaku Januari 2016. (*/Ant/E-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved