Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Dikaji, Impor Sapi oleh Koperasi

M Yakub
10/10/2016 09:57
Dikaji, Impor Sapi oleh Koperasi
(Antara/Puspa Perwitasari)

PEMERINTAH menyiapkan rencana memberikan izin impor sapi bakalan kepada para peternak yang tergabung dalam koperasi binaan supaya keberlanjutan produksi dan kebutuhan protein masyarakat terus terpenuhi.

“Kami minta kelompok peternak dibentuk sebagai koperasi. Saya sudah bicara dengan Menteri Koperasi dan UKM, nantinya koperasi itu akan diberikan izin impor atau fasilitas impor sapi bakalan untuk penggemukan, empat bulan bisa dipotong,” kata Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dalam acara Panen Pedet (anak sapi) Hasil Inseminasi Buatan 2016 di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Sabtu (8/10).

Enggartiasto mengatakan skema itu akan dicoba di Jawa Timur dengan mengedepankan bagaimana para peternak tetap mendapatkan pengha-silan pada saat menunggu proses inseminasi dan juga pengembangbiakan sapi-sapi indukan yang sudah ada.

“Para peternak masih perlu mendapatkan penghasilan pada saat proses membesarkan anak sapi itu. Kami akan persiapkan dan kami akan segera mengambil langkah agar para peternak bisa sejahtera. Jika tidak, sapi indukan itu akan dipotong lagi karena ada kebutuhan bagi peternak itu sendiri,” tambah Enggartiasto.

Berdasarkan catatan, dalam usaha pembesaran sapi mulai dari pedet atau anak sapi hingga menjadi sapi dewasa, para peternak akan mengalami kesulitan secara finansial karena selama kurun waktu 1,5 tahun tersebut peternak hanya mengeluarkan biaya produksi tanpa ada hasil yang diperoleh.

Enggartiasto mengakui rencana itu membutuhkan pendanaan. Namun, hal itu akan disiapkan pemerintah setelah Gubernur Jawa Timur (Jatim) Soekarwo menyatakan Pemprov Jatim bersedia menjadi penjamin pinjaman kredit bagi para peternak tersebut.

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga mengakui peran koperasi di bidang usaha peternakan penggemukan dan pembibitan sapi saat ini belum optimal.

“Peternak anggota koperasi belum menjadikan usaha penggemukan dan pembibit­an sapi mata pencaharian utama, hanya usaha samping­an. Sapi sebagai barang investasi yang setiap saat bisa dijual tanpa memperhatikan masa produksi ternak sapi.”

Subsidi harga IB
Kementerian Pertanian berjanji menambah subsidi pembelian semen (sperma sapi) untuk inseminasi buat­an (IB). Hal itu menanggapi pengajuan Jatim terkait kuota subsidi bagi peternak.

“Saya minta harga untuk IB bisa turun. Lebih baik menurunkan pendapatan dari IB, tapi kesejahteraan peternak naik,” pinta Gubernur Jatim Soekarwo pada peluncuran Upaya Khusus (Upsus) Percepat­an Populasi Sapi dan Kerbau Bunting (Siwab) di Lamongan, Jawa Timur, Sabtu (8/10).

Soekarwo juga mengaku siap meningkatkan anakan hasil IB sehingga bisa meningkatkan populasi ternak sapi. Di Jawa Timur, kata dia, dari IB pada 1,3 juta sapi, sukses melahirkan 1.050 juta ekor. Keseluruhan populasi ternak sapi di Jawa Timur mencapai 4,267 juta ekor.
Menteri Amran menyanggupi permintaan Gubernur Soekarwo itu. Hal itu wujud komitmen swasembada sapi pemerintah yang ditargetkan Presiden Joko Widodo tercapai 2026 mendatang.

“Yang terpenting sekarang bagaimana meningkatkan produksi dengan inseminasi buatan. Tahun lalu, dari 2 juta sapi yang diprogramkan, ada penambahan 1,4 juta ekor anakan. Tahun ini kami menyusun target 4 juta ekor betina produktif yang akan diberikan IB, mudah-mudah­an bisa ada 3 juta kelahiran baru.” (Pra/BN/Ant/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya