Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

BCG Pasok 10 Ribu Ton Cokelat

Anastasia Arvirianty
06/10/2016 09:14
BCG Pasok 10 Ribu Ton Cokelat
(Antara/Dewi Fajriani)

PRODUSEN cokelat terkemuka di dunia, Barry Callebaut Group (BCG), akhirnya resmi membuka pabrik pertama mereka di Indonesia, kemarin. Pabrik yang terletak di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, tersebut menurut rencana akan memasok setidaknya 10 ribu ton pasokan cokelat per tahun untuk Garuda Food serta membentuk manajemen operasional dari perusahaan tersebut.

Rencana tersebut merupakan bentuk dari kerja sama perjanjian alih daya jangka panjang dengan Garuda Food Group, yang merupakan salah satu perusahaan makanan dan minuman terbesar di Indonesia.

“Pabrik cokelat baru di Gresik merupakan landasan penting bagi strategi Barry Callebaut dalam memperkuat posisi kami sebagai pemimpin di semua pasar utama di Asia Pasifik,” kata CEO of Barry Callebaut Antonir de Saint-Affrique saat peresmian pabrik cokelat itu.
Pasokan sebanyak 10 ribuan ton per tahun tersebut, menurut De Saint-Affrique, merupakan kapasitas awal dari pabrik. Harapannya, dalam 12 bulan ke depan kapasitas produksi bisa bertambah mencapai 20 ribuan ton.

Pabrik baru BCG itu terdiri atas tiga lantai dan dibangun di atas lahan seluas 4.000 meter persegi, yang merupakan area pabrik biskuit Garuda Food di Gresik. Sementara itu, dana yang digelontorkan untuk pabrik baru itu kurang lebih US$10 miliar dan dalam 1 jam, pabrik tersebut mampu meng­olah sebanyak 1,5 ton-2,2 ton cokelat.

Dengan keberadaan pabrik tersebut, total sudah ada tiga pabrik Barry Callebaut di Indonesia, dengan dua di antaranya merupakan pabrik pengolahan biji cokelat yang terletak di Bandung dan Makassar.

Sebagai informasi, pada 2015 lalu tercatat, volume penjualan global Barry Callebaut mencapai 1,8 juta ton per tahun, dengan pendapatan mencapai US$6,6 miliar atau setara dengan Rp85,8 triliun.

Perusahaan asal Swiss itu mengklaim telah menguasai 40% pangsa pasar terbuka. Untuk wilayah Asia Pasifik, perusahaan mencatat volume penjualan sebesar 68.984 ton pada 2015 atau tumbuh 7,2% jika dibandingkan dengan 2014 dan berkontribusi sebesar 4% terhadap total penjualan secara grup.

Biskuit
Pada kesempatan serupa, CEO of Garuda Food Group Hardianto Atmadja mengatakan lini produksi cokelat di pabrik Barry Callebaut memungkinkan pihaknya untuk memfokuskan fasilitas manufaktur di Indonesia pada biskuit serta memperkuat pabrik itu sebagai kompetensi utama untuk produk-produk bisnis di Indonesia.

“Langkah ini akan membantu kami untuk lebih mengembangkan merek-merek biskuit yang telah sukses dengan penggunaan cokelat berkualitas terbaik yang memenuhi standar internasional,” kata dia lagi.

Selain itu, nantinya produk Garuda Food sebanyak 5%-10% akan difokuskan untuk dieks­por di wilayah Asia Tenggara, India, dan Tiongkok.

“Kami yakin kerja sama ini akan membawa keuntungan bagi kedua pihak dan diharapkan, kerja sama ini bisa lebih erat dan berkelanjutan,” tandas Hadianto. (E-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya