Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Kenaikan Harga Beras masih Wajar

MI
05/10/2016 07:40
Kenaikan Harga Beras masih Wajar
(Antara/Basri Marzuki)

PROYEKSI kenaikan harga beras jelang akhir tahun yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) menjadi keniscayaan. Penurunan pasokan akibat berkurangnya panen padi nasional menjadi langkah untuk menjaga tidak terjadinya gejolak harga beras.

“Saat ini panen kecil artinya persediaan akan menurun, permintaannya tetap. Itu pasti menggerakkan harga,” ujar Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Djarot Kusumayakti di Jakarta, kemarin.

Untuk itu, Bulog melakukann operasi pasar dan ber-koordinasi dengan kementerian terkait. Pihaknya juga akan segera memberikan masukan terkait upaya antisipasi lonjakan harga dalam rapat pangan yang akan digelar minggu ini.

Kendati kenaikan diprediksi maksimal hanya mencapai 0,89%, Bulog akan tetap mencarikan solusinya. “Masih kecil memang. Tetapi, tetap harus ditindaklanjuti.”

Terkait wacana importasi beras dari Pakistan, Djarot mengatakan hal itu masih sebatas angin lalu. “Itu hanya upaya menyeimbangkan neraca perdagangan. Kalau kita tidak impor dari sana, nanti mereka ngambek dan tidak mau membeli komoditas dari Indonesia,” ucapnya.

Di kesempatan terpisah Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Oke Nurwan menyatakan siap mengantisipasi kenaikan harga beras itu. “Kami mulai mempersiapkan mobilisasi stok di penggilingan hasil panen raya yang belum masuk pasar,” katanya.

Di sisi lain, untuk memenuhi kebutuhan gula nasional, Perum Bulog mendapat jatah impor 260 ribu ton gula mentah (raw sugar) dari pemerintah. Impor itu merupakan bagian dari penugasan impor gula mentah 381 ton tahun ini. “Impor itu untuk menjaga stabilisasi harga gula kristal putih (GKP). Proses importisasi tengah berlangsung. Izinnya sampai Desember ini karena diharapkan sampai saat masa giling tebu petani berakhir,” ucap Djarot.

Gula mentah dari Brasil itu mulai masuk bulan ini dan setelah menjadi GKP akan dijual dengan harga ditentukan pemerintah, yakni Rp12.500 per kg. (Pra/Jes/Ant/E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya