Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Memberi Ruang Pemodal Lokal

Fathia Nurul Haq
05/10/2016 07:35
Memberi Ruang Pemodal Lokal
(Antara/Sigid Kurniawan)

REPATRIASI aset lewat program amnesti pajak berpotensi mengubah pencatatan utang luar negeri, baik melalui back to back loan atau via special purpose vehicle (SPV) masuk kepada struktur permodalan. Imbasnya, investor domestik punya lebih banyak ruang berinvestasi di dalam negeri.

“Dana repatriasi tax amnesty harus disambut positif untuk menyeimbangkan porsi asing yang masih besar. Kita harus bantu dorong agar sistem makin kuat,” ujar Presdir Mandiri Sekuritas Silvano Rumantir seusai meneken nota kesepahaman keberlanjutan investasi jangka panjang dengan Aberdeen Asset Management di Jakarta, kemarin.

Saat ini, menurut dia, rata-rata transaksi harian di pasar modal masih didominasi investor asing. Bahkan, sekitar 40% dari surat utang negara Indonesia yang bisa diperdagangkan dikantongi mereka.

Investor domestik, masih menurut Silvano, kerap terhambat iklim investasi berbunga tinggi dan likuiditas ketat. Masuknya likuiditas lewat repatriasi dinilainya dapat mendorong suku bunga turun menjadi lebih murah.

Investor domestik di sektor pasar modal kini baru sekitar 500 ribu atau 0,2% dari total penduduk Indonesia. Sementara itu, investor reksa dana per akhir Agustus tercatat kurang lebih 340 ribu.

Silvano juga memprediksi aliran uang dari program amnesti pajak banyak tersalurkan pada sektor properti dan saham. Hingga akhir tahun, ia memproyeksi indeks harga saham gabungan (IHSG) parkir di kisaran 5.450. “Tahun depan bisa tembus 6.000,” ramalnya.

Pemerintah juga memperoleh benefit penambahan basis wajib pajak lewat program amnesti pajak. Hal itu kelak dapat berimbas pada penerimaan negara yang bisa dialokasikan ke belanja infrastruktur.

Dalam konteks investasi saham, menurut Investment Director Aberdeen Bharat Joshi, hal itu bisa menjadikan sektor infrastruktur berumur panjang dalam kejayaannya di pasar modal bersama dengan sektor konsumer dan perbankan yang juga terdampak oleh program amnesti pajak.

Dalam kesempatan terpisah, Presiden Direktur BNP Paribas memperkirakan dana repatriasi akan mulai meng­alir dari bank-bank persepsi ke pasar modal pada kuartal akhir tahun ini. “Dana itu kan melewati perbankan terlebih dahulu. Jadi yang nanti masuk ke manajer investasi, masuk banyak lewat perbankan,” tuturnya di Jakarta, kemarin.

Ia mengaku sudah menyiapkan beberapa produk investasi untuk mewadahi dana itu. “Kami sudah berbicara dengan nasabah-nasabah kami dan pihak perbankan yang jadi pintu masuk,” ujarnya.

Vivian pun mengamini pencapaian positif periode pertama amnesti pajak telah memperkuat sentimen positif di industri pasar modal. Saat ini, penyampaian deklarasi aset telah melampaui Rp3.600 triliun dari target Rp4.000 triliun.

“Meski pertumbuhan ekonomi domestik belum benar-benar naik tinggi, angka-angka amnesti pajak itu memberikan sentimen positif.”

Perkiraan Vivian, IHSG akan berada di kisaran 5.400-5.600 poin pada akhir 2016 ini. Kemarin, IHSG ditutup menguat 8,40 poin atau 0,15% menjadi 5.472,31. Dengan demikian, sepanjang tahun ini, IHSG tumbuh 19,14%. (Arv/Pra/Ant/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya