Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
LEMBAGA Penyelenggara Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau Airnav Indonesia pada 2016 telah menggelontorkan dana Rp2,27 triliun untuk mendongkrak kualitas keamanan lalu lintas transportasi udara.
Corporate Secretary Airnav Indonesia Didiet Kus Sam Radityo mengatakan penyerapan investasi Rp2,272 triliun tersebut telah mencapai 94,47% per Agustus 2016. Dari anggaran itu sudah terlaksana 646 dari target 739 program Airnav tahun ini.
“Jadi penyerapan dari Rp2,272 triliun tadi penyerapan sampai Agustus sudah 94,47%. Sementara itu, target dari dewan pengawasan paling tidak sampai akhir 2016 itu sudah 90%. Sudah mencapai target,” kata Didiet saat kegiatan tower visit Airnav di Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang, Bangka Belitung, Kamis (29/9).
Menurut Didiet, sekitar 5% anggaran yang masih tersisa akan digunakan dalam lima program yang saat ini dalam proses lelang.
Selain itu, lanjut dia, pada tahun ini pihaknya menargetkan laba sebesar Rp60 miliar. Akan tetapi, Didiet menyebut pihaknya telah mencapai keuntungan sekitar Rp339 miliar di semester I 2016.
Namun, dia mengaku capaian laba tersebut tidak bisa dianggap sebagai jumlah konkret, sebab pengeluaran untuk periode Januari-Juni tidak terlalu besar. Didiet memprediksi pengeluaran akan melonjak pada Oktober-Desember mendatang. “Anggaran belanja itu tentunya untuk meningkatkan kualitas kami untuk melayani dan memberikan rasa nyaman di dunia transportasi udara.”
Menurutnya, belanja terbesar perusahaan untuk perawatan, investasi alat, dan infrastruktur navigasi hingga pemberian gaji karyawan di akhir tahun. Dengan begitu, laba yang didapat dari Airnav harus dikembalikan untuk program investasi dan peningkatan layanan.
“(Laba Airnav itu) untuk infrastuktur, training. Kalau enggak laba, enggak bisa ngapa-ngapain. Laba itu dikembalikan 100%. Sementara itu, di BUMN lain (laba) dikembalikan dalam bentuk dividen kepada negara,” katanya.
Didiet mengatakan Airnav Indonesia tengah meningkatkan kapasitas dan fasilitas untuk mandiri. Perusahaan milik negara itu mandiri, menghidupi kebutuhan, tapi bisa terus berkembang.
Memangkas bukit
Bukit setinggi 275 meter yang berdiri kokoh menghadap landasan Bandara Depati Amir, Bangka Belitung, akan dipangkas. Langkah tak biasa itu didasari alasan keselamatan lalu lintas transportasi udara.
“Tinggi bukit itu sekitar 275 meter. Nantinya akan dipotong 150 meter. Kita inisiasikan itu dan sudah berjalan untuk nantinya rampung 4 tahun mendatang,” papar Pelaksana Tugas General Manager Airnav Indonesia Pangkal Pinang Wawan Winarto.
Ia menjelaskan, Airnav memiliki dua tugas pokok, yaitu menjamin faktor keselamatan bagi penumpang pesawat terbang. Kedua, memberikan kenyamanan bagi pengguna transportasi udara. (E-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved