Kehadiran AI Mudahkan Pebisnis Jalankan Usaha

M Ilham Ramadhan Avisena
14/8/2024 17:30
Kehadiran AI Mudahkan Pebisnis Jalankan Usaha
Ilutrasi.(123 RF)

KEHADIRAN teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dapat membantu pebisnis untuk menjalankan usahanya. Hal itu tak terkecuali pada penyempurnaan layanan keuangan, pengelolaan kas, hingga memberikan pengalaman lebih kepada pelanggan.

Itu merupakan benang merah dari laporan bertajuk Harnessing the Power of (Gen) AI in Indonesian Financial Services yang dirilis oleh Perusahaan modal ventura AC Ventures bersama Boston Consulting Group (BCG), dan unit desain serta teknologi BCG X, serta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia yang dirilis pada Rabu (14/8) di Jakarta.

Laporan itu berlandasarkan pada hasil survei dari 41 pemimpin bisnis di institusi keuangan Indonesia dan wawancara dengan lima startup fintech. Laporan tersebut turut menyoroti tantangan industri, serta memberikan saran strategis untuk penerapan AI dan GenAI yang efektif.

Baca juga : Pertama Kali Dirating Pefindo, Peruri Raih Peringkat Triple A

Dalam laporan tersebut diketahui 51% institusi keuangan di Indonesia fokus pada penerapan GenAI untuk tugas sehari-hari, sementara 27% melihat peluang besar dalam menciptakan produk dan layanan baru.

Kemudian didapati pula bahwa 49% pemimpin bisnis di sektor keuangan Indonesia memprioritaskan GenAI untuk meningkatkan layanan pelanggan, dengan 34% di antaranya sudah merasakan manfaat nyata dari penerapannya.

Sebanyak 44% responden mengakui potensi signifikan dari GenAI dalam meningkatkan penilaian risiko di microlending melalui sumber data inovatif dan model analitik yang lebih baik. Sedangkan 61% dari responden merasa yakin bahwa mereka memiliki kesiapan teknologi yang kuat dengan data dan tumpukan teknologi yang sudah mapan untuk GenAI.

Baca juga : Asisten Virtual AI Talita Revolusi Akses Informasi Internal

"Meskipun institusi keuangan besar dan startup fintech telah mengadopsi teknologi ini, banyak inisiatif masih berada di tahap pilot dan belum memberikan nilai bisnis yang signifikan secara luas," kata Managing Director and Partner di BCG X Andy Lees.

Lees menuturkan, potensi GenAI di sektor keuangan Indonesia sangat prospektif. Teknologi itu dapat memperluas akses keuangan, meningkatkan pengalaman pelanggan, dan memfasilitasi perluasan layanan yang cepat, di antara kemungkinan lainnya.

"Temuan kami menunjukkan bahwa teknologi ini telah diadopsi dengan cepat oleh baik institusi keuangan besar maupun perusahaan fintech. Namun, banyak inisiatif masih berupa proyek percontohan yang dipimpin oleh teknologi dan belum berhasil menghasilkan nilai bisnis nyata dalam skala besar," tuturnya.

Baca juga : Kecerdasan Buatan Dongkrak Keuntungan Google Hingga Lampaui Ekspektasi

Selain itu, menurut Lees, institusi keuangan akan mendapatkan manfaat dari kerangka kerja strategis untuk integrasi yang mencakup segala hal mulai dari implementasi teknis dan tata kelola hingga operasi dan pengembangan bakat.

"Kerangka kerja semacam itu memungkinkan hasil dapat diukur dengan jelas, memastikan bahwa inisiatif AI terus selaras dengan tujuan bisnis. Ini akan sangat penting untuk mencapai transformasi yang berkelanjutan dan dampak bisnis yang nyata," terangnya.

Less menyampaikan, laporan tersebut juga mencakup berbagai seruan untuk para pemimpin bisnis, menekankan pentingnya pendekatan strategis dan holistik dalam integrasi GenAI.

Baca juga : BFI Finance Dorong Akses Lebih Mudah ke Teknologi Industri Alat Berat

Laporan tersebut juga memberikan fokus pada elemen-elemen dasar seperti tata kelola, teknologi, sumber daya manusia, dan proses operasional, institusi keuangan Indonesia tidak hanya dapat mengatasi tantangan, tetapi juga memimpin perlombaan GenAI, mengubah tantangan menjadi peluang untuk pertumbuhan dan inovasi.

Di kesempatan yang sama, pendiri AC Ventures dan Kepala Badan Ekonomi dan Financial Technology Kadin Indonesia Pandu Sjahrir mengatakan, pemerintah dapat belajar dari pengalaman sektor swasta dalam implementasi AI dan GenAI.

Itu menurutnya sejalan dengan renaca pemerintahan yang akan datang untuk membangun Kedaulatan Digital (Sovereign AI). Sebab hal itu menimbulkan dorongan untuk memperbaiki kerangka regulasi dan mempercepat investasi dalam infrastruktur lokal untuk pengembangan GenAI.

"Ini memicu diskusi penting tentang peningkatan infrastruktur energi Indonesia dengan energi terbarukan dan pembiayaan berkelanjutan. AI dan GenAI memiliki potensi untuk meningkatkan ekonomi Indonesia dengan mentransformasikan tidak hanya sektor swasta, tetapi juga perusahaan milik negara dan lembaga pemerintah," kata Pandu.

"Implementasi yang efektif memerlukan pusat data yang berkelanjutan yang didukung oleh energi terbarukan, undang-undang privasi yang ketat, dan kemitraan publik-swasta yang kuat. Laporan ini memberikan panduan strategis untuk sektor swasta dan publik, sambil menekankan pentingnya keamanan siber untuk melindungi aset data nasional," tambahnya.

Dia juga menambahkan, laporan tersebut juga menjadi bahan masukan untuk White Paper Arah Pembangunan dan Kebijakan Bidang Ekonomi tahun 2024-2029 yang tengah disusun oleh Kadin Indonesia.

Sementara itu, Co-Founder & CEO ESB Gunawan Woen, menyatakan, platform manajemen restoran SaaS terbesar di Indonesia telah menerapkan AI. Menurutnya, AI telah menjadi pembeda besar dalam ekosistem SaaS ESB, terutama dalam cara mendukung usaha kecil dan menengah (UKM) di sektor makanan dan minuman sebagai ahli keuangan, konsultan bisnis, analis pemasaran, auditor forensik, dan lainnya, profesi yang sebelumnya terlalu mahal untuk dimiliki oleh pemilik bisnis.

"Dari sudut pandang ESB, alih-alih menggantikan pekerjaan, AI menawarkan banyak layanan penting yang sebelumnya tidak terjangkau oleh sebagian besar pemilik bisnis di Indonesia. GenAI, khususnya, telah memainkan peran penting dalam membantu ESB mempercepat implementasi AI khususnya di industri F&B. Kami telah berhasil mengadaptasi Large Language Models menjadi Specific Language Models," terang Gunawan. (Z-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya