Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Belawan Lakukan Pembenahan

MI
21/9/2016 09:45
Belawan Lakukan Pembenahan
(Antara/Septianda Perdana)

SOROTAN Presiden Joko Widodo terhadap kinerja Pelabuhan Belawan, Sumatra Utara, ditanggapi positif oleh PT Pelindo I (persero). Perusahaan pelat merah pengelola pelabuhan itu pun berharap dukungan dari pihak terkait untuk mempersingkat masa bongkar muat (dwelling time) dari 4,66 hari menjadi 3,7 hari.

”Kami saat ini masih terus melakukan evaluasi dan koordinasi dengan semua stakeholder yang ada di Pelabuhan Belawan. Tapi prinsipnya kami siap memperpendek dwelling time dengan catatan ada dukungan dari semua pemangku kepentingan di Pelabuhan Belawan,” kata Sekretaris Perusahaan Pelindo I, M Eriansyah, saat mendam-pingi Ketua Komite II Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Sumatra Utara, Parlin-dungan Purba, di Pelabuhan Belawan, kemarin.

Parlindungan berjanji akan segera menemui Gubernur Sumatra Utara Tengku Erry Nuradi dan pimpinan instansi terkait di Pelabuhan Belawan untuk membahas hal tersebut.

“Gubernur Sumatra Utara sangat mendukung percepatan dwelling time untuk mempercepat gerak perekonomian wilayah di Sumatra Utara,” ujarnya.

Di sisi lain, para pengguna jasa Pelindo I menilai waktu tunggu barang dari kapal sampai keluar pelabuhan di Pelabuhan Belawan sudah cukup efektif.

“Selama ini saya merasakan Pelindo I efektif, dwelling time 3-5 hari tidak sampai 10 hari,” kata Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Surianto dalam keterangan di Jakarta, Senin (19/9).

Menurutnya, pemerintah seharusnya mengklarifikasi terlebih dahulu kabar soal molornya waktu bongkar muat itu kepada para pengguna jasa pelabuhan.

“Jangan sampailah membuat gaduh, pesaing-pesaing pelabuhan kita seperti Singapura dan Malaysia senang dengan berita ini,” kata Surianto.

Hal senada diungkapkan Ketua Umum Kadin Sumatra Utara Bidang Logistik dan Multimoda Khairul Mahalli. Menurutnya, kalaupun harus ada pembenahan-pembenahan, cobalah dibuat manajemen perizinan satu atap yang cepat terutama di Bea dan Cukai.

“Kalau manajemen per-izinan ringkas tapi teliti dan tidak ada permainan dalam soal perizinan, saya yakin dwelling time bisa efektif,” ujar Khairul.

Pengusaha di sektor transportasi logistik dan perdagangan itu juga menyarankan Pelindo I memaksimalkan potensi untuk menjadi pemain utama di Selat Malaka.

“Peluangnya besar karena Pelabuhan Kuala Tanjung bisa menjadi pemain utama di jalur ini.” (PS/Ant/E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik