Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Asuransi Usaha Tani Padi Capai Separuh Target

MI
21/9/2016 09:32
Asuransi Usaha Tani Padi Capai Separuh Target
(Antara)

HINGGA pertengahan September 2016 sekitar 373.633 ha sawah sudah terdaftar dalam program asuransi usaha tani padi (AUTP). Jumlah tersebut sudah separuh dari total target yang dicanangkan tahun ini, yakni 700 ribu ha.

Kendati demikian, Direktur Pembiaya­an Pertanian Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan Mulyadi Hendiawan mengatakan pemerintah masih kesulitan meyakinka­n petani untuk mengikuti program itu. “Sosialisasi sudah dilakukan, tetapi kasadaran petani masih kurang,” ujar Mulyadi di Jakarta, kemarin.

Sebagian petani, lanjut Mulyadi, enggan mengikuti program asuransi karena merasa tidak yakin dengan program tersebut. “Mereka beranggapan selama ini sawah mereka jarang mengalami gagal panen sehingga tidak masalah jika tidak diasuransikan,” terangnya.

Dalam implementasinya, besaran premi AUTP yang ditetapkan per ha per musim tanam ialah Rp180 ribu. Namun, 80% atau Rp144 ribu ditanggung pemerintah. “Petani cukup membayar Rp36 ribu per ha setiap musim tanam.”

Dengan total anggaran Rp350 miliar, para petani yang mengikuti program itu dapat mengajukan klaim jika lahan pertanian mereka gagal panen akibat banjir ataupun gangguan hama.

“Tahun depan kami targetkan 1 juta ha sawah diasuransikan,” urainya.

Hingga 19 September 2016, pemerintah telah mengeluarkan pertanggungan terhadap sawah yang mengalami gagal panen dengan total klaim Rp16,7 miliar. Saat ini, baru PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) yang menjual produk AUTP.

Pemerintah pun mencoba menerapkan program yang sama ke sektor peternakan. Mulyadi mengatakan, pada tahap awal, pemerintah menargetkan 120 ribu sapi diasuransikan hingga akhir tahun. “Sekarang, satu bulan berjalan sudah ada 4.000 sapi yang diasuransikan,” paparnya.

Dengan total anggaran Rp24 miliar, nilai premi asuransi sapi dipatok Rp200 ribu per ekor setiap tahun, dengan subsidi 80% dari pemerintah. Jadi, peternak hanya cukup membayarkan premi sebesar Rp40 ribu per sapi per tahun. “Para peternak dapat klaim jika sapi mereka mati karena penyakit atau tertabrak,” tandasnya. (Pra/E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik