Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Mayoritas Miliarder Dunia Bergelar Magister Bisnis

MI
21/9/2016 09:30
Mayoritas Miliarder Dunia Bergelar Magister Bisnis
()

BEBERAPA miliarder dunia memang ada yang gagal mengenyam pendidikan di perguruan tinggi. Sebut saja pendiri Apple Steve Jobs, pendiri Facebook Mark Zuckerberg, dan pendiri Microsoft Bill Gates. Namun, bukan berarti para Miliarder dunia dipenuhi orang-orang yang gagal mengantongi gelar sarjana.

Sebuah studi majalah Spear’s dan kantor konsultan Wealth Insight mengungkapkan bahwa kebanyakan miliarder dunia justru mengantongi latar pendidikan sarjana hingga magister.

“Kebanyakan orang kaya dunia ialah jebolan perguruan tinggi. Beberapa jutawan yang drop out memang pengecualian,” sebut Kepala Wealth Insight Oliver William, saat dikutip dari CNBC.com, kemarin.

Yang menarik, mayoritas Miliarder dunia memiliki latar belakang strata dua atau setingkat magister. Adapun, orang yang memiliki gelar magister bisnis manajemen alias MBA, adalah orang yang paling banyak jadi miliarder.

Berdasarkan survei yang dilakukan Wealth Insight, 12% miliarder di dunia memiliki gelar MBA atau yang terkait dengan jurusan ekonomi bisnis. Peringkat kedua diduduki oleh pemegang gelar sarjana teknik dengan persentase mencapai 10,7%.

Menyusul selanjutnya secara berurutan adalah, program studi ekonomi, ilmu bisnis, dan hukum.

Untuk program studi, bidang studi yang bersifat vokasional (terapan) mendominasi peringkat teratas daftar tersebut. Program studi yang tradisional seperti kimia, sejarah, dan biologi hanya memperoleh persentase sekitar 1%.

“Aspek numerik menjadi keuntungan dalam hal menghitung kekayaan personal. Dengan pengecualian MBA dan ilmu bisnis, beberapa program studi ini lebih condong ke vokasional. Kebanyakan lulusan teknik, misalnya, bukan menjadi insinyur melainkan berwirausaha,” ungkap Williams.

Dalam penelitian tersebut, Wealth Insight menganalisis data base mereka yang berisi lebih dari 100 ribu individu dengan berpenghasilan tinggi secara global. Data base tersebut kemudian dijadikan sebagai objek penelitian dan analisis.

Wealth Insight sendiri mengategorikan orang yang masuk golongan miliarder ialah mereka yang memiliki penghasilan di atas US$1 juta. (Adi/E-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik