Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Bank Yudha Bhakti Siap Naik ke BUKU II

MI
07/9/2016 09:07
Bank Yudha Bhakti Siap Naik ke BUKU II
()

PT Bank Yudha Bhakti Tbk memperluas kerja sama dengan peusahaan asuransi PT PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ASABRI) (persero). Dengan menambah layanan dari hanya pembayaran tunai iuran pensiun menjadi pembayaran jaminan hari tua, jaminan kecelakaan kerja, dan jaminan kematian, Bank Yudha Bhakti siap naik menjadi bank umum kelompok usaha (BUKU) mulai 2017.

“Semakin lengkap bank ini menjalankan one stop service dalam memberikan pelayanan kepada anggota TNI, purnawirawan, Polri maupun sipil di sekitar Kementerian Pertahanan,” ujar Komisaris Utama Bank Yudha Bhakti Arifin Indra Sulistyanto se­usai penandatanganan perjanjian kerja sama tersebut di Jakara, kemarin.

Perluasan kerja sama itu juga seiring masuknya Asabri sebagai salah pemegang 20% saham di Bank Yudha Bhakti sejak Desember 2015.

“Selama 26 tahun Bank Yudha Bhakti berdiri, peranan Asabri sangat besar dalam pendanaan. Dengan penguat­an modal, Bank Yudha Bhakti juga didorong OJK (Otoritas Jasa Keuangan) untuk menjadi BUKU 2,” paparnya.

Kerja sama itu, kata Arifin, menjadi bagian strategi jangka panjang. Melalui perluas­an kerja sama, secara tidak langsung bank memiliki ceruk pasar yang pasti, yakni purnawirawan, TNI, Polri, juga Taspen. Untuk ASABRI, Bank Yudha Bhakti merupakan mitra keempat pembayaran santunan dan asuransi.

Saat ini, posisi Bank Yudha Bhakti berada pada ujung BUKU 1. Dengan adanya tambahan saham, modal mereka telah mencapai Rp1 triliun dan ditargetkan masuk BUKU 2 (modal inti Rp 1 triliun hingga di bawah Rp5 triliun) pada awal 2017. “Perkreditan Bank Yudha Bhakti ada tiga pilar, consumer, ritel, dan komersial. Yang paling tinggi konsumer. Dari Rp2,88 triliun, Rp1,8 triliun kredit untuk pensiunan TNI,” urainya.

Di 2015, perseroan bisa meraup pendapatan sebelum pajak dua kali lipat dari 2014. “Untuk 2016 ini, kami juga optimistis dapat dua kali lipat.”

Sekitar 39% dari Rp1,8 tri­liun kredit pensiun itu masih ada yang produktif, seperti konsumen terhadap multifinance dan kredit pemilikan rumah (KPR). Bank berusaha sebisa mungkin mengejar syarat keharusan OJK untuk 51% produktif agar bisa naik ke BUKU 2.
“Akhir tahun ini tercapai 55% untuk jadi bank BUKU 2,” ucap Arifin.

Direktur Utama ASABRI Sonny Wijaya berharap kerja sama tersebut terus berlanjut dan ASABRI menambah kepemilikan saham di Bank Yudha Bhakti. “Saya juga ingin yang 20% bisa menjadi 40%,” kata Sonny. (Try/E-4).



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya