Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Konsep Smart City IKN, Korea Selatan Masuk Lima Besar Investor

Fetry Wuryasti
25/12/2023 16:53
Konsep Smart City IKN, Korea Selatan Masuk Lima Besar Investor
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Agung Wicaksono memberikan paparan.(Dok.FPCI)

KOMITMEN  Pemerintah membangun Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara merupakan upaya mengubah orientasi pembangunan menjadi Indonesia-sentris, untuk mempercepat transformasi dan pemerataan pertumbuhan ekonomi nasional. Pembangunannya memprioritaskan penggunaan teknologi berdasarkan kebutuhan masyarakat, potensi dampak terhadap pencapaian Key Performance Indicator (KPI), kelayakan teknologi, dan biaya.

Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Agung Wicaksono menjelaskan terdapat 12 sektor fundamental untuk pembangunan proyek di IKN yaitu energi terbarukan, jaringan telekomunikasi, transportasi, perumahan, pengolahan air, pengelolaan sampah, infrastruktur teknologi, infrastruktur komersial, fasilitas kesehatan, fasilitas umum dan sosial, fasilitas pendidikan, dan zona industri hijau..

“Untuk pengembangan proyek pembangunan IKN tersebut, terdapat 6 potensi skema pembiayaan yang diperleh dari APBN dan partisipasi swasta,” kata Agung dalam acara Diseminasi Capaian Pembangunan IKN di Balikpapan, Sabtu (22/12), melalui keterangan yang diterima.

Agung memastikan investasi tetap masuk untuk IKN, yang berasal dari berasal dari investor domestik maupun investor asing. Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) telah mengantongi 328 surat pernyataan minat investasi atau letter of intent (LoI) per 15 Desember 2023, dengan sekitar 55 persen investor domestik yang fokus dalam pembangunan sektor Sumbu Kebangsaan.

Sedangkan, sebanyak 45 persen di antaranya berasal dari investor asing. Investor Singapura, Jepang, Tiongkok, dan Malaysia menjadi empat negara terbanyak yang mengirimkan LoI. Korea Selatan (Korsel) menjadi negara kelima yang masuk sebagai investor terbesar.

Sebelumnya di lain kesempatan, Agung menjelaskan proses seleksi terhadap investor asing yang sudah memberikan LoI masih terus berjalan berjalan.

“Investor asing sudah on the way bertahap, tapi ada proses seleksi yang berjalan. Korea masuk dalam top five setelah Singapura, Jepang, Tiongkok, dan Malaysia," kata Agung dalam workshop "Investment Nexus: IKN and the Path Forward for Indonesia and Korea”, oleh Korea Foundation dan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), di Jakarta, Jumat (8/12).

Dia menjelaskan, perusahaan Korsel tersebut di antaranya Korea Land & Housing Corporation (LH), LX International, perusahaan teknologi LG CNS, Samsung C&T, serta Shinhan Sekuritas Indonesia.

Menurut dia, Korsel memiliki minat besar khususnya pada tiga sektor di IKN. Yakni kota cerdas/smart city, perumahan, dan konektivitas infrastruktur. Korsel juga telah menyatakan minat untuk membangun tol bawah laut di IKN Nusantara.

Agung katakan, Perusahaan Daewoo Engineering & Construction akan bekerja sama dengan BUMN Hutama Karya untuk menggarapnya. Proyek senilai Rp10 triliun ini sedang memasuki tahap feasibility study.

“Sekarang kita membangun tol yang membuat waktu tempuh dari Balikpapan ke IKN sekitar 50 menit. Kalau nanti tol bawah laut sudah jadi, waktu tempuhnya bisa 30 menitan,” jelas Agung.

Pemerintah tak ingin asal-asalan menggarap proyek IKN. OIKN melakukan studi dan seleksi bagi para investor yang masuk. Cara pemerintah meyakinkan investor asing untuk datang dan berinvestasi di IKN dengan menunjukkan beberapa proyek tersebut sudah berjalan.

Saat ini, pemerintah tetap fokus pada komitmen investor domestik di awal pembangunan IKN, yang dinilai sudah memahami situasi, untuk mengawali proyek, mengejar penyelesaian area Sumbu Kebangsaan terlebih dahulu. Ini sejalan dengan pernyataan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia yang menyebut groundbreaking investasi asing untuk IKN akan dimulai usai upacara 17 Agustus 2024.

“Ini adalah standpoint/ sikap posisi dari pemerintah. Sebagai permulaan, akan ada yang disebut Sumbu Kebangsaan (terletak di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan IKN). Ini harus rampung di tahun 2024, yang cepat dan sat set itu adalah loKal, karena mereka paham situasi dan kondisinya. Mereka juga investor yang punya investasi yang besar,” jelas Agung.

Dia menepis anggapan miring terkait minat investasi ke IKN yang disebut-sebut masih minim. Agung mencontohkan dengan Hyundai Motor Group yang telah meneken MoU dengan OIKN untuk membangun ekosistem mobilitas Advanced Air Mobility (AAM) di Indonesia. Inovasi itu akan menggunakan mobil terbang atau taksi terbang tanpa awak yang mampu mengangkut beberapa orang sekaligus.

Dia juga optimistis pemilu tak ganggu investasi di IKN, karena investasi akan datang jika melihat ada potensi. Salah satunya, seperti PT Pakuwon Jati yang ikut dalam pembangunan IKN. Meski ada pertanyaan tentang keberlanjutan proyek ini, Pakuwon sudah melihat visi investasinya.

“Pakuwon saja bilang "tidak usah khawatir" karena pemilu hal yang normal, bagian dari demokrasi. Jika mereka saja memiliki pandangan demikian, saya juga percaya diri,” kata Agung. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya