SHIP Ingin Beli Tiga Kapal lagi hingga Akhir 2023

PT Sillomaritime Perdana Tbk (SHIP) berencana membeli dua hingga tiga kapal lagi hingga akhir tahun. Pada Maret, perusahaan sudah membeli dua kapal sehingga sekarang mengoleksi 25 unit.

"Kami menargetkan capital expenditure sebesar US$100 juta pada 2023. Sekitar 50%-60% sudah terpakai sampai kuartal 1, di antaranya membeli dua kapal. Tahun ini kami akan menambah dua sampai tiga kapal lagi," ungkap Herjati, Direktur Utama SHIP, dalam paparan publik, Jakarta, Selasa (20/6).

Perseroan menjelaskan kenaikan pendapatan dan laba bersih sepanjang 2022 masing-masing sebesar 32,78% dan 26,16%. Pendapatan perusahaan selama 2022 mencapai US$134,66 atau naik dari tahun sebelumnya US$101,41 juta. Laba bersih pada 2022 mencapai US$26,12 juta atau naik dari US$20,70 juta di tahun sebelumnya.

Baca juga: Disuntik PMN Rp10,49 Triliun, 13 BUMN Belum Selesaikan Pekerjaannya Sejak 2015

"Peningkatan pendapatan dan laba perseroan merupakan hasil dari upaya dan strategi kami dalam menambah armada kapal, terutama kapal tanker liquified natural gas (LNG) yang memberikan kontribusi cukup besar dalam peningkatan pendapatan perseroan. Atas pencapaian kinerja positif yang dicapai perseroan pada 2022, kami akan membagikan 
dividen tunai sebesar Rp17,5 per saham dengan dividend payout ratio sebesar 12,19% sebagai bentuk komitmen kami kepada para pemegang saham," ujar Hans Raymond Ekajaya, direktur perseroan.

Pada 2022, perseroan mengakuisisi armada kapal baru, salah satunya kapal LNG tanker. Segmen tanker gas dibidik perseroan dengan mengacu pada data Laporan Kementerian ESDM 2021 bahwa cadangan gas bumi memiliki potensi yang lebih banyak dibandingkan cadangan minyak di Indonesia. Karenanya, perseroan meyakini dengan ekspansi ke dalam segmen tanker gas ini sejalan dengan upaya usaha berkelanjutan.

Baca juga: IndiGo India Cetak Rekor Pemesanan 500 Airbus A320

Pihaknya optimistis akan tetap menjalankan strategi dalam penambahan armada kapal secara berkala agar dapat memperluas pangsa pasar. Hal ini tentu dengan tetap mengedepankan aspek kehati-hatian agar dapat menjaga perseroan dari dampak adanya ketidakpastian perekonomian global di tahun ini. Perusahaan juga akan selalu melakukan pemantauan atas kondisi pasar, mengupayakan kinerja yang optimal, dengan mempertahankan keunggulan operasional.

Herjati menambahkan bahwa kontribusi kapal tanker LNG sebesar 7% dari pendapatan yang diraih. Sedangkan total dividen yang dibagikan sekitar US$3,2 juta. (RO/Z-2)