Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Bank Rakyat Indonesia (BRI) terus berupaya mengedukasi masyarakat, terutama para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), untuk tidak terjerat ke dalam jebakan rentenir atau pinjaman online ilegal.
Kepala BRI Cabang Pasar Minggu Wahib Gunadi mengakui hingga saat ini masih banyak pelaku UMKM yang terpaksa meminjam modal dari pihak-pihak tersebut. Padahal, bunga yang dikenakan sangat tinggi sehingga sangat merugikan.
“Memang kenyataannya masih ada. Sudah berkurang tapi di lapangan para nasabah masih ada saja yang mengambil cara itu,” ujar Wahib saat ditemui di Panen Hadiah Simpedes di Usman Harun Sport Center, Jakarta Selatan, Sabtu (20/5).
Mereka menganggap meminjam dana dari rentenir atau pinjaman online lebih mudah dan cepat karena hanya membutuhkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) sebagai syarat. Namun, mereka kerap mengesampingkan risiko yang mereka hadapi di kemudian hari.
“Bunganya kan gede banget. Kita di BRI Cuma 6% per tahun. Mereka bisa 6% per hari,” ucap Wahib.
Oleh karena itu, BRI terus memberikan edukasi kepada pelaku UMKM bahwa meminjam dana ke perseroan juga tidak kalah cepat dan mudah. Mereka hanya perlu KTP, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan Nomor Induk Berusaha (NIB). Jika belum memiliki NIB, syarat tersebut bisa digantikan dengan izin usaha dari kelurahan setempat. Kemudian, yang tidak kalah penting, bunga pinjamannya juga rendah
“Setelah itu, kita akan survei ushanya. Kalau memang layak, bisa langsung cair hari itu juga,” tuturnya.
Penjelasan Wahib pun dibenarkan Edi Soid, seorang pedagang siomay yang sudah beberapa kali meminjam modal ke BRI. Menurutnya, proses pengajuan sangat mudah dan pencarian dananya pun sangat cepat.
“Gampang banget, yang penting punya usaha, sama punya NIB. Kalau tidak salah, waktu itu dua hari sudah cair. Hari ini mengajukan, besoknya cair,” tandas Edi.
Begitu pula halnya dengan Ishak Yahya, penjual kerak telor asal Warung Buncit, Jakarta Selatan.
Ishak mengaku belum lama bermitra dengan perseroan. Baru sejak Ramadan tahun ini, tepatnya. Saat itu, ia mengaku butuh modal kerja untuk mengikuti bazar di Masjid Raya Pondok Indah.
“Waktu itu saya tanya-tanya teman di komunitas. Saya akhirnya diarahkan ke BRI,” ucap Ishak.
Setelah memperoleh informasi yang cukup dan menyiapkan semua dokumen yang diperlukan, Ishak langsung mengajukan pinjaman sebesar Rp20 juta. Ia pun mengaku kaget karena pengajuannya diterima dan dananya cair hanya dalam dua hari.
“Gampang ternyata. Syaratnya hanya Nomor Induk Berusaha (NIB) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Kemudian, jaminan BPKB sepeda motor. Tidak berat juga jaminannya,” Ishak menambahkan. (Z-11)
Desa Benteng, Kabupaten Bogor, bersolek menjadi salah satu desa wisata yang ada di Jawa Barat. Perjalanannya menjadi desa edu agrotourism boleh dibilang cukup panjang.
Kemajuan sistem pembayaran di Indonesia berkembang cukup pesat. Salah satu contohnya adalah penerapan pembayaran nontunai menggunakan gawai melalui QRIS
Pandemi covid-19 yang terjadi empat tahun lalu ternyata tidak melulu menjadi cobaan. Itu juga membawa keuntungan bagi beberapa pihak, salah satunya adalah Huggy Boo.
Huggy Boo, jenama fesyen lokal bertemakan pakaian keluarga ciptaan Novita Hapsari memiliki sebuah arti yang menarik. Huggy Boo sendiri diartikan sebagai memeluk kesayangan.
Perkembangan jenama Huggy Boo yang kini tengah dalam proses kerja sama dengan Marc Jacobs untuk dipasarkan di luar negeri, tidak membuat sang pemiliknya, Novita Hapsari, berpuas diri.
Fitri Aprilia memulai bisnisnya sebagai perajin makrame sejak 2019. Berawal dari coba-coba, usahanya tersebut kini berbuah manis dan terus berkembang.
Peeba Indonesia sebagai sebuah platform grosir digital, mengeksplorasi bagaimana tantangan-tantangan yang dialami para pemilik merk dapat dijawab dengan teknologi.
Karena keunggulan dan keunikan yang dimilikinya, beberapa pesohor seperti artis Jessica Iskandar (Jeddar) dan putranya El sampai rela datang langsung ke Jember.
Pemberdayaan UMKM, konsepnya lebih diarahkan kepada upaya fasilitasi para pelaku usaha mendapatkan pembinaan dan legalitas.
KOMPETISI sepak bola BRI Liga 1 musim 2023-2024 turut membawa berkah bagi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Seperti yang terjadi pada pertandingan Persija melawan Persikabo
Pemprov DKI meluncurkan pemutakhiran dashboard sistem Jakpreneur ini hasil kolaborasi untuk memudahkan dalam pendaftaran dan pembuatan QRIS Jakpreneur bagi para UMKM.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved