Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
WAKIL Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani mengatakan bahwa pemerintah punya tugas yang berat untuk dapat mengendalikan inflasi di tahun ini. Pasalnya, potensi inflasi tinggi dikatakan masih sangat besar di sepanjang 2023, khususnya di semester I 2023.
Menurutnya, pemerintah perlu menciptakan stabilitas ekonomi makro seperti kecukupan cadangan devisa, kesehatan sovereign debt dan menekan pelemahan nilai tukar rupiah.
"Di sisi pasar domestik pemerintah perlu menekan potensi penurunan daya beli, menstimulasi investasi, menjaga kesehatan aktivitas sektor perbankan dan sektor riil, khususnya UMKM," ungkapnya kepada Media Indonesia, Rabu (4/1).
Lebih lanjut, Shinta menambahkan bahwa pemerintah juga perlu menjaga keseimbangan supply-demand pasar domestik dan memastikan distribusi produk kebutuhan masyarakat tersedia secara merata, tidak ada kelangkaan dan efisien untuk menekan inflasi riil di masyarakat.
Dari sisi eksternal, dia menegaskan tidak banyak yang bisa Indonesia lakukan terkait inflasi yang disebabkan oleh demand dan ketergantungan terhadap impor migas.
"Namun, pemerintah bisa mengupayakan pengendalian inflasi secara tidak langsung dengan mengupayakan peningkatan kinerja ekspor dan memaksimalkan arus inbound FDI (foreign direct investment), khususnya di sektor energi terbarukan dan hulu pangan untuk menekan beban impor dan potensi importasi inflasi dari negara lain," pungkas Shinta. (E-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved