Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

IHSG Diproyeksikan Tumbuh 10% pada 2023

Fetry Wuryasti
01/1/2023 15:25
IHSG Diproyeksikan Tumbuh 10% pada 2023
Warga melintas di dekat monitor pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (30/12/2022).(MI/Adam Dwi.)

INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) gagal ditutup gemilang pada hari terakhir perdagangan di 2022. IHSG ditutup pada level 6.850,62, melemah 9,5 poin (-0,14%) pada Jumat (30/12). Aksi jual bersih asing juga tercatat sebesar Rp 768,32 miliar pada hari terakhir perdagangan 2022. 

Dalam Desember, asing mencatatkan jual bersih Rp 17,39 triliun dan sebesar Rp 8,18 triliun dalam tiga bulan terakhir. Namun bila dilihat dalam enam bulan terakhir pasar saham masih mencatatkan dana asing masuk sebesar Rp105,18 miliar dan Rp59,6 triliun total selama 2022.

Head of Equity Research, Strategy, Consumer Mandiri Sekuritas Adrian Joezer mengatakan untuk 2023 memang sedikit lebih menantang karena The Fed terus melakukan pengetatan moneter dengan menaikkan suku bunganya, meski titik puncak kenaikan sudah mulai terlihat. Suku bunga The Fed diperkirakan naik masing-masing sebesar 25 bps di Februari dan Maret 2023.

Tantangan lain di 2023 yang lebih terlihat yaitu normalisasi pertumbuhan laba bersih dari emiten-emiten di IHSG dan supersiklus komoditas, meski harganya tidak akan terkoreksi seperti level pracovid-19. "Beberapa hal ini yang akan mendominasi tematik di 2023. Secara global, geopolitik juga menjadi suatu faktor yang tidak bisa ditebak outcomenya. Pasar saham di 2023 akan lebih bottom up dari dari hyper growth menjadi pertumbuhan yang lebih normal," kata Adrian.

Di 2022, kinerja IHSG sudah sangat baik. Di mata investor asing, berinvestasi di saham Indonesia menunjukkan daya tahannya. Year to date hingga 20 Desember 2022, IHSG memberikan keuntungan sekitar 7,6%.

Di 2023, IHSG ditargetkan bisa menyentuh level 7.510 atau tumbuh sekitar 10%. Target ini berdasarkan beberapa faktor terutama kontribusi dari melambatnya pertumbuhan laba bersih di sektor komoditas. "Kontribusi atau bobot sektor komoditas dari kapitalisasi pasar hanya sekitar 7%. Meski diperkirakan terjadi penurunan harga komoditas, tetapi dampak ke IHSG tidak akan signifikan," kata Adrian. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik