Jumat 23 Desember 2022, 15:49 WIB

Bappenas: Masih Banyak Data di Indonesia yang belum Terintegrasi

Despian Nurhidayat | Ekonomi
Bappenas: Masih Banyak Data di Indonesia yang belum Terintegrasi

Antara
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa saat menyampaikan paparan.

 

MENTERI PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyatakan data di Indonesia belum memiliki kesamaan, termasuk antara kementerian, lembaga dan daerah. Dia mencontohkan data pangan milik Bulog yang tidak sama dengan kementerian/lembaga terkait.

"Yang paling dekat kepentingan nasional soal pangan. Berarti beras kita mau tanya kenapa impor dan jaga-jaga untuk impor dan berapa produksi, lalu stok nasional yang dipegang Bulog. Datanya enggak ada yang sama. Dari tahun ke tahun kita punya persoalan seperti ini," tuturnya, Jumat (23/12).

Untuk menyelaraskan data di Indonesia, Presiden Joko Widodo menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia. Dalam Perpres tersebut, seluruh pihak, baik kementerian, lembaga, maupun pemerintah daerah, ditugaskan untuk bekerja sama menata pengelolaan data.

Baca juga: Beras Nasional Cukup, Mentan Percaya Data BPS

Menurut Suharso, mengelola data di Indonesia bukan persoalan mudah. Terdapat tantangan teknis dan nonteknis yang harus dihadapi untuk menyelaraskan data di Tanah Air.

"Dari segi teknis, data sama diproduksi oleh institusi yang berbeda, akan menghasilkan data yang berbeda. Sehingga, tidak tahu data mana yang akan dipakai untuk pengambilan keputusan," pungkas Suharso.

"Sedangkan tantangan nonteknis, ego sektoral kita masih cukup besar, terutama dalam berbagi data. Sehingga, ownership data menjadi posesif. Data disimpan saja, enggak bisa dibagikan," sambungnya.

Baca juga: Bappenas dan UN Global Pulse Luncurkan Laporan Masa Depan UMKM Indonesia 

Oleh karena itu, pihaknya berpendapat diperlukan sebuah standarisasi data. Baik dari segi konsep maupun metodologi, yang diterapkan dalam meta data baku dan mengacu pada kode referensi yang disepakati bersama.

Lebih lanjut, dia menekankan Portal Satu Data Indonesia dapat menjadi solusi. Sebab, berfungsi sebagai market place data pemerintah yang mempertemukan supply dan demand terhadap data.

"Portal ini harusnya terhubung dengan seluruh portal data di kementerian, lembaga dan daerah. Beragam jenis data, baik statistik, spasial maupun keuangan, akan bermuara di Portal Satu Data Indonesia," tandasnya.(OL-11)

Baca Juga

ANTARA/MUHAMMAD ADIMAJA

Dibuka Melemah, IHSG Diprediksi Mampu Menguat

👤Budi Ernanto 🕔Rabu 27 September 2023, 09:39 WIB
IHSG dibuka melemah 3,22 poin atau 0,05 persen ke posisi...
ANTARA/MUHAMMAD ADIMAJA

Harga Emas Antam Kembali Turun Rp6.000 per Gram

👤Budi Ernanto 🕔Rabu 27 September 2023, 09:32 WIB
Potongan pajak harga beli emas sesuai dengan PMK Nomor 34/PMK.10/2017, pembelian emas batangan dikenakan PPh 22 sebesar 0,45 persen...
Ist

KoinWorks Perkuat Layanan Konsultasi Keuangan bagi Para Pendana

👤Media Indonesia 🕔Rabu 27 September 2023, 09:22 WIB
Konsultan keuangan KoinWorks telah memiliki sertifikasi profesional yang diakui, antara lain sertifikasi perencana keuangan, pengelolaan...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

MI TV

Selengkapnya

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya