Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Dexa Group Teken Perjanjian Kerja Sama dengan Perusahaan Belanda dan Polandia

Ficky Ramadhan
19/10/2022 21:40
Dexa Group Teken Perjanjian Kerja Sama dengan Perusahaan Belanda dan Polandia
Presiden RI Joko Widodo didampingi Komisaris Utama Dexa Group Gracianti Soetikno saat mengunjungi booth Dexa Group di acara Trade Expo.(Dok.Dexa)

PERUSAHAAN farmasi Indonesia bertaraf internasional, Dexa Group mengukuhkan komitmen untuk melakukan ekspor produk ke Eropa. Melalui anak usaha, PT Ferron Par Pharmaceuticals, Dexa Group menandatangani kerja sama dengan perusahaan Allgen Pharmaceutical & Generic B.V asal Belanda dan Bioton S.A dari Polandia.

Penandatanganan kerja sama dengan Allgen Pharmaceutical & Generic B.V dilakukan pada ajang Trade Expo Indonesia (TEI) 2022 di ICE BSD, Tangerang, Rabu (19/10). Penandatanganan kerja sama ini dilakukan langsung oleh Director of Allgen Pharmaceutical & Generic B.V Leo de Haan dan Paul van Sprang dengan Direktur Utama PT Ferron Par Pharmaceuticals Benny Sutisna Suwarno. Pengesahan komitmen ini juga disaksikan langsung oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.

"Ekspor produk farmasi ke Belanda membuktikan bahwa PT Ferron Par Pharmaceuticals mampu meningkatkan kepercayaan pasar internasional dengan memproduksi produk dalam negeri yang terjamin keamanan, mutu, dan khasiatnya. Ekspor ini juga menunjukkan bahwa produk farmasi asal Indonesia mampu bersaing dengan produk sejenis dari berbagai benua, termasuk Eropa sebagai tuan rumah," kata Benny.

Dexa Group melakukan penetrasi pasar ke Belanda sejak tahun 2018 melalui produk Glucient SR. Sebelum masuk Belanda, produk tersebut sudah lebih dahulu diterima oleh pasar Inggris dan mendapatkan sambutan positif. Dexa Group kemudian melihat peluang dagang ke negara-negara Eropa lainnya.

“Kita berharap di Belanda, kita juga bisa berkembang, dimulai tahun depan sehingga bisa merambah ke negara-negara lain. Partner kita dari Allgen juga punya ambisi yang sama, juga ingin penetrasi ke negara-negara Eropa lain untuk produk kita ke Luxembourg, Belgia,” ujar Benny.

Kemudian, Paul van Sprang menjelaskan tentang alasan perusahaannya memilih Ferron sebagai mitra. Menurut Mr. Paul, Ferron memiliki produk yang belum ada di pasar Belanda.

"Mayoritas produk Metformin di Belanda adalah instant-release, jadi kami memilih produk berbeda yang diproduksi oleh Ferron. Ferron adalah perusahaan terbaik yang mengembangkan produk ini, itulah mengapa kami memilih Ferron," ungkap Paul.

Kerja sama antara Ferron dan Allgen untuk memasarkan produk Glucient SR. Produk ini merupakan obat anti-diabetes dengan teknologi lepas lambat atau sustained-release. Berbeda dengan produk instant-release yang harus dikonsumsi hingga 3 kali sehari, produk berteknologi sustained-release dapat dikonsumsi cukup satu kali sehari bagi diabetesi.

Pada hari yang sama, PT Ferron Par Pharmaceuticals juga menandatangani kerja sama dengan perusahaan asal Polandia, Bioton S.A dalam acara Indonesia - Central & Eastern European (INACEE) Business Forum 2022. Bioton S.A merupakan perusahaan terkemuka untuk Bioteknologi yang terkait dengan pengobatan Diabetes Melitus tipe II.

Penandatanganan ini menegaskan komitmen Dexa Group untuk menyediakan obat-obatan bermutu ke Polandia yang merupakan bagian dari wilayah Eropa Timur. Kerja sama antara Ferron dengan Bioton sudah diinisiasi sejak 2015 dan dilakukan ekspor perdana produk Avamina SR di tahun 2019. Penandatanganan kali ini adalah untuk mengafirmasi kembali kerja sama post-pandemic. Bioton S.A diwakili oleh President of the Management Board, Jeremy Launders dan Members of Management Board, Adam Polonek, kemudian dari PT Ferron Par Pharmaceuticals diwakili oleh Commercial Director, Johannes Suthya.

“Setelah diterima dengan sangat baik oleh pasar Inggris, Ferron melihat peluang di Polandia. Berdasarkan data World Bank, prevalensi diabetes Polandia pada tahun 2011 di angka 9%, jauh di atas Inggris yang berada di angka 5,2%. Peluang ini dimanfaatkan oleh Ferron untuk masuk ke pasar Polandia melalui obat antidiabetes dengan merek dagang Avamina SR. Avamina SR merupakan produk metformin asal Indonesia yang pertama kali masuk ke pasar Polandia,” ujar Johannes.

Polandia menerapkan regulasi yang ketat bagi produk farmasi. Ada persyaratan, pengawasan, serta standarisasi tinggi yang harus dipenuhi. Polandia menerapkan sistem registrasi “national procedure”, sehingga membutuhkan waktu yang sangat lama untuk mendaftarkan sebuah produk. Polandia juga terhubung dengan sistem registrasi Uni Eropa untuk saling crosscheck produk yang sedang didaftarkan tersebut.

“Polandia adalah salah satu negara Balkan kedua terbesar setelah Rusia. Sehingga ketika berhasil masuk ke Polandia, maka hal ini akan membuka peluang untuk masuk ke pasar Rusia beserta negara-negara Balkan lainnya. Selain itu, Polandia adalah anggota NATO yang berkedudukan di Eropa Timur. Sementara banyak negara di Eropa Timur tidak menjadi bagian dari NATO. Hal ini menjadi kekuatan yang unik, karena melalui Polandia kami dapat memperluas area pasar ke negara-negara Eropa Timur lainnya,” imbuh Johannes Suthya.

PT Ferron Par Pharmaceuticals merupakan bagian dari Dexa Group yang mulai beroperasi sejak tahun 2001. Berkat komitmen dan dedikasi tinggi di dunia farmasi, dalam kurun waktu 10 tahun Ferron berhasil menjadi salah satu dari 15 perusahaan farmasi terbesar di Indonesia (Gabungan IHPA + IPA 2005, IMS Audit). Hal ini telah dicapai melalui upaya yang berkesinambungan untuk berinovasi.

PT Ferron Par Pharmaceuticals juga merupakan perusahaan terkemuka yang berdedikasi dalam memberikan nilai tambah secara signifikan kepada kepentingan pelanggan, mitra bisnis dan pemangku kepentingan lainnya melalui inovasi dan produk-produk berkualitas tinggi selaras dengan pelayanan yang terbaik untuk mencapai kesehatan bagi semua. Komitmen tersebut dilakukan baik secara nasional, regional dan global yang efektif, efisien, dan berkesinambungan. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik