TAHUN ini merupakan tahun terakhir pemerintah menganggarkan Program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN). Hingga 16 September 2022, realisasi program PC-PEN sendiri telah mencapai Rp214,9 triliun atau 47,2% dari pagu anggaran sebesar Rp455,62 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati merinci, realisasi tersebut meliputi penanganan kesehatan sebesar Rp38,4 triliun atau 31,4% dari pagu Rp122,54 triliun yang digunakan untuk pembayaran klaim pasien Rp23,8 triliun dan insentif tenaga kesehatan Rp2,6 triliun.
"Kemudian pengadaan vaksin Rp1,7 triliun, insentif perpajakan kesehatan Rp1,5 triliun serta dukungan APBD termasuk Dana Desa untuk penanganan covid-19 sebesar Rp8,2 triliun," ungkapnya dalam Konferensi Pers APBN KITA secara virtual, Senin (26/9).
Realisasi PCPEN turut meliputi perlindungan masyarakat sebesar Rp100 triliun atau 64,4% dari pagu Rp154,76 triliun yaitu untuk PKH Rp21,4 triliun kepada 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dan Kartu Sembako Rp31,9 triliun bagi 18,8 juta KPM.
Selanjutnya BLT minyak goreng Rp7,2 triliun bagi 23,9 juta penerima, BLT BBM Rp6,2 triliun bagi 20,65 juta KPM, Kartu Prakerja Rp10,5 triliun bagi 2,9 juta peserta dan BLT Desa Rp19 triliun bagi 7,5 juta KPM.
Baca juga: Dorong Inklusi Keuangan, Bank Ganesha Gandeng Rupiah Cepat Salurkan Rp100 M
Kemudian subsidi upah Rp2,6 triliun untuk 4,4 juta pekerja serta BT-PKLWN Rp1,3 triliun yang disalurkan okeh Polri kepada 683 ribu penerima dan TNI kepada 1,4 juta penerima.
Realisasi PCPEN juga meliputi penguatan pemulihan ekonomi yang sebesar Rp76,4 triliun atau 42,8% dari pagu Rp178,32 triliun yakni meliputi program padat karya Rp12,6 triliun, pariwisata dan ekonomi kreatif Rp4,7 triliun serta ketahanan pangan Rp12,4 triliun.
Berikutnya untuk teknologi informasi dan komunikasi Rp6,4 triliun, kawasan industri Rp0,8 triliun, dukungan UMKM (subsidi bunga dan IJP) Rp17,7 triliun, insentif perpajakan Rp11,9 triliun serta infrastruktur dan konektivitas Rp9,7 triliun. (OL-4)
