Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
Forum Trade, Investment, and Industry Ministerial Meeting (TIIMM) G20 yang dilaksanakan pada 22—23 September 2022 di Bali telah selesai dan menghasilkan enam capaian yang dinilai cukup penting bagi lingkungan ekonomi dunia.
Hal itu kemudian diapresiasi Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Shinta Widjaja Kamdani. "Kami menyambut baik dan mendukung enam output TIIMM G20," ujarnya.
Menurutnya, meski forum tersebut tidak mencapai komunike karena adanya perbedaan pandangan beberapa negara yang tidak bisa dikonsolidasikan, namun keluaran tersebut telah sesuai dengan aspirasi Business 20 (B20) sebagai perwakilan pelaku usaha dari negara G20.
Adapun enam output yang berhasil diraih dalam TIIMM G20 yakni, reformasi Organisasi Perdagangan Dunia (WTO); peran sistem perdagangan multilateral dalam memperkuat pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs); respons perdagangan dan investasi terhadap pandemi dan arsitektur kesehatan global.
Berikutnya ialah, perdagangan digital dan rantai nilai global; peningkatan investasi untuk pemulihan ekonomi global; dan koherensi antara perdagangan, investasi dan industri. "Semua ini in line dengan hal-hal yang diinginkan oleh pelaku usaha B20," jelas Shinta.
Apresiasi juga disematkan kepada pemerintah lantaran berhasil memperkuat kerja sama dengan sejumlah negara mitra dagang. Terlebih, Indonesia berhasil mendapatkan beberapa capaian bilateral yang baru di sela-sela forum TIIMM G20.
Misal, Indonesia berhasil melakukan penandatanganan kontrak dagang untuk menyuplai produk-produk dalam negeri ke Uni Emirat Arab senilai US$3,4 juta. Lalu Indonesia juga berhasil memperoleh komitmen perdagangan dan pendalaman kerja sama ekonomi lain secara bilateral dengan Australia, Selandia Baru, Spanyol, Arab Saudi, Uni Eropa, hingga Amerika Serikat.
"Jadi kami rasa sangat produktif dan positif dampaknya terhadap ekonomi Indonesia. Ke depan, kita perlu sigap follow up hingga terjadi kesepakatan-kesepakatan yang lebih banyak lagi, khususnya di summit B20 dan G20 nanti," terang Shinta.
Sementara itu, periset dari Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menyatakan, hasil pertemuan TIIMM G20 dan sejumlah kesepakatan yang terlahir di sela-sela pertemuan itu cukup penting untuk mendongkrak kinerja ekspor non komoditas nasional.
"Kita tahu bahwa selama ini ekspor Indonesia masih sangat ditopang oleh barang mentah produk komoditas dan bahan dasar dari produk komoditas, sehingga sebenarnya perjanjian ini merupakan potensi untuk mendorong ekspor ke negara-negara yang tergabung dalam G20 terutama untuk produk-produk yang mempunyai nilai tambah yang lebih baik," jelasnya.
Yusuf menambahkan, hal yang layak dinanti ialah bagaimana output dan ragam kesepakatan serta komitmen itu dapat mengakomodasi kepentingan Indonesia. Khususnya, lanjut dia, dalam konteks untuk bisa terlibat lebih banyak dalam rantai pasok global.
Sebab, keterlibatan produk ekspor Indonesia dalam rantai pasok global masih tergolong cukup minim. Karenanya, diharapkan berbagai hasil yang diperoleh dari forum TIIMM G20 secara formal maupun non forum dapat pula mendorong keterlibatan aktif Indonesia.
"Sebenarnya perjanjian ini merupakan semacam angin segar mengingat tren dari perdagangan global, terutama setelah covid-19 tidak begitu baik, di mana banyak negara yang melakukan proteksi atau mengedepankan kepentingan internal dari negara tersebut," kata Yusuf.
Diketahui sebelumnya, di sela pertemuan TIIMM G20, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan melakukan pertemuan bilateral dengan 13 negara mitra dagang dengan Australia, Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, India, Inggris, Kanada, Korea Selatan, Selandia Baru, Singapura, Spanyol, Uni Emirat Arab dan Uni Eropa.
Selain itu, Mendag juga mengadakan pertemuan bilateral dengan organisasi internasional yaitu United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UNESCAP).
TIIMM, menurut Mendag, menjadi langkah konkret untuk mengoptimalkan hubungan perdagangan Indonesia dengan negara mitra, khususnya negara-negara yang telah memiliki perjanjian perdagangan bilateral dengan Indonesia.
Di sela rangkaian TIIMM juga dilakukan penandatanganan kontrak antara pelaku usaha Indonesia negara mitra G20 dengan menghasilkan US$710,6 juta dari 23 kontrak dagang.
Salah satunya merupakan kontrak kerja sama pengembangan sumber daya manusia (SDM) di bidang informasi dan teknologi (IT) yang akan dimanfaatkan untuk perdagangan jasa antara pelaku usaha Australia dengan Indonesia dalam kerangka Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA)
"Upaya ini merupakan bentuk nyata utilisasi konsesi yang dimiliki Indonesia dengan negara mitra, sekaligus merupakan etalase bagi seluruh pemangku kepentingan untuk dapat mengoptimalkan manfaat ekonomi dari perjanjian perdagangan bilateral yang dimiliki Indonesia," kata Mendag. (E-1)
Saat memimpin presidensi G20, Indonesia mempunyai kesempatan emas memaksimalkan diplomasi terkait isu global,.
Dalam peninjauannya, Menteri ESDM Arifin Tasrif mendukung kesiapan Pertamina dan menilai sebagai langkah awal menuju transisi energi baru terbarukan (EBT).
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan ada tiga hal penting yang dihasilkan dari rangkaian U20 Summit yang akan direkomendasikan kepada G20.
Youth 20 merupakan wadah bagi pemimpin muda masa depan dari seluruh negara anggota G20 untuk berdiskusi, berargumen, dan bertukar ide untuk isu-isu mendesak di dunia.
Plataran Menjangan sangat bangga dengan terpilihnya sebagai salah satu destinasi pilot projek atau program pemerintah dan mitra resmi dari G20.
GTRA 2022 bertujuan untuk percepatan program strategis nasional reforma agraria yang berdampak langsung bagi pemerataan dan penguatan ekonomi rakyat,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved