KENYAMANAN calon penumpang di Bandara Soekarno-Hatta terganggu. Pasalnya, pasokan air bersih ke bandara, sejak Jumat (13/2), terganggu akibat kerusakan pipa. Akibatnya, kebutuhan air di toilet, musala, sampai restoran di Terminasl 1 tidak terpenuhi. Berdasar pemantauan di Terminal 1, kemarin, para pengguna toilet dibekali air di dalam botol oleh petugas kebersihan. "Saya bingung kalau ingin buang air," keluh seorang calon penumpang. Selain itu, para penumpang yang makan di restoran cepat saji pun tidak bisa mencuci tangan. Pengelola restoran pun menyediakan tisu basah untuk pelanggan. "Pakai tisu basah dulu ya, Pak, soalnya airnya mati," kata seorang pelayan. Menurut seorang petugas, air ke Terminal 1 mati karena pipa air rusak akibat pembangunan rel kereta bandara. Bahkan, pada Jumat, air tidak bisa mengalir ke seluruh terminal di Bandara Soekarno-Hatta.
"Kami menyampaikan permohonan maaf atas kondisi tersebut, yang tentunya mengakibatkan berkurangnya kenyamanan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta," ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura II (persero) Budi Karya Sumadi, sebagai pihak pengelola bandara, kemarin. Budi pun memastikan aliran air bersih kembali berangsur normal. "Perbaikan telah dilakukan oleh teknisi internal kami dan aliran air akan berangsur-angsur normal," ungkapnya Budi menjelaskan sebetulnya air bukanlah berhenti. Namun, karena adanya kebocoran, tekanan air yang mengalir berkurang. Untuk ukuran normal, debit air mencapai 4,5 bar, sedangkan karena adanya kebocoran, debit air berkurang hingga tinggal 3 bar. Budi pun mengatakan pihaknya memasok air bersih dengan menggunakan mobil dari unit Petugas Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK). Petugas kebersihan pun mengangkut air dari mobil pemadam ke galon untuk dibawa ke toilet.