Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DIREKTUR Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menyatakan disparitas harga jual bahan bakar minyak (BBM) dan liquified petroleum gas (LPG) 3 kilogram dari harga keekonomian yang saat ini meningkat tajam.
"Harga keekonomian dengan peningkatan harga minyak dan gas juga meningkat tajam, kalau kita bandingkan harga yang ditahan ditetapkan oleh pemerintah dengan harga keekonomiannya," ujar Nicke saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Jakarta, Rabu (6/7).
Berdasarkan data Pertamina per Juli 2022, harga keekonomian Jenis BBM Tertentu (JBT) Pertalite sudah mencapai harga Rp17.200 per liter, sedangkan harga jual yang ditetapkan oleh pemerintah Rp7.650 per liter. Berarti, pemerintah harus menanggung subsidi mencapai Rp9.550 setiap pembelian satu liter JBT Pertalite.
"Untuk Pertalite kita masih menjual di angka Rp7.650 per liter, sedangkan harga pasar dengan harga minyak hari ini adalah Rp17.200 perliter. Setiap per liter Pertalite yang dibeli oleh masyarakat, pemerintah mensubsidi Rp9.550 per liternya," ujar Nicke.
Baca juga: Pertamina: Pendaftar BBM Subsidi Sudah Mencapai 50 Ribu Kendaraan
Demikian juga dengan harga keekonomian LPG yang saat ini sudah sampai Rp15.698 per kilogram. Sebelumnya, sejak 2007 belum ada kenaikan harga untuk LPG yang harganya Rp4.250 per kilogram dan sekarang mengalami kenaikan harga per kilogramnya. Artinya, pemerintah harus menanggung subsidi mencapai Rp11.448 per kilogram.
Adapun harga JBT Pertamax saat ini masih ditahan dengan harga Rp12.500 per liter walaupun secara harga keekonomian pasar sudah terpaut di harga Rp17.950 per liter. Artinya, pemerintah tetap mensubsidi sebanyak Rp5.450 per liter.
"Kita masih menahan dengan harga Rp12.500 karena kita pahami kalau Pertamax dinaikan setinggi saat ini maka shifting ke Pertalite akan terjadi dan ini tentu akan menambah beban negara," ujarnya.
Kementerian Keuangan mencatat realisasi subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan LPG 3 kilogram naik rata-rata 26,58% setiap tahunnya selama kurun waktu 2017 hingga 2021. Kenaikkan nilai subsidi itu dipengaruhi fluktuasi harga ICP dan nilai tukar rupiah.
Nicke juga menambahkan, akan terus memantau kondisi harga pasar dan akan selalu melakukan koordinasi dengan pemerintah untuk menetapkan kebijakan-kebijakan nantinya. (A-2)
Pertamina juga menempatkan petugas di lapangan untuk memastikan distribusi BBM dan LPG berjalan lancar.
PT Pertamina kembali menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi di seluruh Indonesia mulai hari ini, Sabtu, 31 Mei 2025
Trubus Rahadiansyah meminta Pelindo II untuk mempercepat pengerukan Pelabuhan Pulau Baai.
Pengamat energi sekaligus Founder Pri Agung Rakhmanto menyebut bisnis ritel tasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) masih prospektif di dalam negeri.
Untuk memastikan ketersediaan BBM, terutama jenis Pertamax, di Balikpapan, Pertamina Patra Niaga terus melakukan pemantauan.
Pengawas Lapangan SPBU Batakan Esra mengatakan ketersediaan BBM bergantung pada pasokan dari Pertamina. Ia menduga terjadi keterlambatan distribusi dari pusat.
MENJELANG akhir masa arus balik lebaran 2025 ini Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah mencatat konsumsi Pertamax melonjak signifikan sebanyak 77%.
GUBERNUR Kalimantan Timur H Rudy Mas’ud melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Samarinda,
SPBU di Sungai Misang, Dusun Bangko, Kecamatan Bangko, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, dikeluhkan pengendara. Pertamax yang diisi ke tangki kendaraan mereka bercampur dengan air.
Bahlil menginstruksikan Pertamina untuk menjaga kepercayaan masyarakat agar pangsa pasar (market share) perusahaan itu tidak mengalami penurunan.
HARGA bahan bakar minyak (BBM) dengan nilai oktan 92 (RON 92) atau Pertamax di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Pertamina tetap, sedangkan Shell, Vivo, dan BP justru mengalami kenaikan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved