Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Isu parkir berkaitan dengan lalu lintas dan ketertiban kota.
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mendorong inovasi teknologi untuk masyarakat.
Hal itu untuk memberi nilai tambah bagi masyarakat dan menumbuhkan profesi dan karier baru yang menjanjikan seperti developer dan startup berbasis teknologi.
"Teknologi sangat penting jadi value added, khususnya dalam industri perbankan untuk masyarakat yang masih bertransaksi konvensional," ungkap Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja dalam talkshow Inovasi Teknologi sebagai Nilai Tambah Perusahaan, di Jakarta, kemarin.
Menurutnya, dunia usaha dalam negeri tidak boleh lengah menghadapi pesatnya perkembangan teknologi informasi.
Untuk itu, BCA terus berinovasi menghadirkan pelayanan yang prima dan senantiasa memberikan nilai tambah kepada masyarakat melalui solusi perbankan berbasis digital.
"Perseroan juga berkomitmen mendukung tumbuh kembang aplikasi teknologi informasi melalui hadirnya inovator-inovator digital di dalam negeri," jelasnya.
EVP IT BCA Hermawan Thendean menambahkan, meskipun pesaing dari luar sektor dan luar negeri semakin banyak untuk sektor keuangan yakni sebanyak 248 financial technology (fintech), sektor perbankan akan tetap digunakan.
"Bank memiliki nasabah dan kepercayaan, punya lisensi pindahkan uang, jadi pasti masih digunakan."
Dosen peneliti technopreneur Romi Satrio Wahono menyebutkan Indonesia dengan potensi besar masih memiliki kendala dalam investasi teknologi yang menghubungkan ke dunia luar, dengan potensi senilai Rp200 triliun pada 2016.
Padahal pengguna internet mencapai 78 juta, tapi pebisnis hanya memiliki porsi 1%.
Berbeda dengan Malaysia dan negara-negara maju lain yang mencapai 4% ke atas.
"Sebanyak 200 ribu sarjana komputer tiap tahun buat skripsi tentang software, tapi enggak ada yang jadi. Itu karena lulusannya enggak diajari soal benefit software dan keinginan konsumen."
Jakarta smart card
Dari hasil rapat evaluasi ekonomi dan keuangan dae-rah yang dilakukan Bank Indonesia (BI) dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah memperoleh rekomendasi untuk mengembangkan kawasan perkotaan di Indonesia menjadi kota cerdas, efisien, dan berdaya saing tinggi.
DKI Jakarta ialah salah satu provinsi yang akan mengembangkan sistem smart city dalam bentuk pembayaran yang efisien.
"Peran BI dalam pengembangan smart city melalui elektronifikasi guna mendukung terwujudkan smart city," ujar Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Arief Hartawan di Jakarta, kemarin.
Kepala Perwakilan BI Provinsi DKI Jakarta Doni Primanto Joewono menambahkan, sebelumnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah menyiapkan enam skema untuk smart city.
"BI kerja sama dengan Pemprov DKI menyelenggarakan smart money smart city, membiasakan warga Jakarta sebagai smart people, bertransaksi secara nontunai," ujar Doni.
Pembayaran elektronik untuk warga Jakarta itu diberinama Jakarta 1 (One).
Kartu yang akan dirilis hari ini tersebut berfungsi untuk transaksi pembayaran apa pun di Jakarta, mulai ongkos bus Trans-Jakarta hingga iuran Badan Penyelenggara Jamin-an Sosial (BPJS). (Adi/E-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved