Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
UNTUK pertama kalinya Indonesia akan menjadi presidensi G20 setelah meneruskan estafet dari Italia. Sambutan positif pun datang dari berbagai kalangan. salah satunya dari Aliansi Mahasiswa dan Milenial (AMMI).
Menurut mereka, masyarakatn harus bangga. Pasalnya, kepercayaan kepada Indonesia itu tak hanya merupakan sejarah baru, melainkan menjadi catatan gemilang yang akan dikenang hingga generasi mendatang.
Baca juga: Pada Rapat Penutupan G20, RI Siap Atasi Masalah Lingkungan ...
Di samping itu, Koordinator AMMI Nurkhasanah, menyampaikan bahwa yang lebih membanggakan adalah sikap proaktif yang dilakukan para pembantu Presiden seiring akan datangnya amanah kepercayaan tersebut. "Langkah Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko bersama Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate, yang proaktif segera menggelar rapat koordinasi media dan komunikasi G20 bersama kementerian dan lembaga terkait di Gedung Kemenkominfo patut diapresiasi," ujar Nurkhasanah dalam keterangan tertulisnya, Rabu (17/11).
Menurutnya, Moeldoko terlihat begitu intens mengangkat arti penting penunjukan Indonesia dalam Presidensi G20 tersebut. Sayangnya, hal itu masih belum banyak tersampaikan kepada publik.
"Karena itu, Moeldoko menegaskan, KSP akan segera mendorong pengelolaan komunikasi dan isu-isu terkait pelaksanaan G20 di Bali, 30-31 Oktober 2022. Yang urgen untuk segera dikembangkan, menurutnya adalah mekanisme kerja atau flow yang tegas dengan tim substance," urai Nurkhasanah.
"Dengan demikian, pola hubungan serta aliran kerja yang tegas pun akan terwujud. Selain itu, KSP pun akan lebih efektif memantau dan mengevaluasi kinerja yang berjalan. Flow ini yang menghubungkan KSP dan tim komunikasi, dengan apa yang dibicarakan di floor,” lanjutnya.
Di sisi lain, sesuai bidang kerjanya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memberikan perhatian khusus pada tiga isu prioritas Presidensi G20 pada 2022 mendatang. Tidak hanya itu, Kemenkominfo sadar bahwa perlunya adopsi teknologi untuk menjembatani kesenjangan digital yang masih ada.
"Menkominfo juga menyatakan, pihaknya secara berkala akan memberikan update kepada pemangku kepentingan/ekosistem industri dan publik mengenai perkembangan pembahasan Pokja Ekonomi Digital pada pertemuan G20," kata Nurkhasanah.
Ia juga menyampaikan bahwa sejak dibentuknya forum G20, yang merupakan lembaga dialog dan aksi langsung negara-negara maju pada 1999, baru kali ini Indonesia mendapatkan kepercayaan untuk menjadi ketua.
Maka demikian, Nurkhasanah selaku mahasiswa dan milenial, melihat semua ini dengan kebanggaan dan keyakinan besar bahwa Indonesia saat ini memang tak selayaknya terus berada dalam “kompleks rendah diri” alias minder waardigheid complex" atau inferiority complex.
"Sudah bukan saatnya terus merasa tak mampu, rendah diri dan menunduk di hadapan bangsa-bangsa lain. Ini bangsa sudah maju, sudah diakui negara-negara besar lain di dunia sebagai bangsa yang setara dengan mereka," tegasnya.
Untuk itu, lanjutnya, yang kini harus dilakukan adalah menatap dengan kepala tegak, agar tak ada satu pun kesempatan untuk meraih kesempatan untuk kian maju dan makin berjalan ke depan itu lolos dari bangsa ini.
"Dengan kepala yang tegak, penuh keyakinan dan kebanggaan, insya Allah Indonesia akan kian maju dan berkembang. Semua karena kita telah melempar sejauh-jauhnya rasa minder dan rendah diri, yang dalam sejarah telah terbukti mengerdilkan kemampuan, menyurutkan tekad untuk maju, setara, bahkan melampaui bangsa-bangsa lain," ujarya. (Ant/A-1)
Film G20 yang dibintangi oleh Viola Davis akan tayang di Prime Video pada 10 April.
DEKLARASI bersama para pemimpin Kelompok 20 (G20) pada pertemuan puncak tahunan mereka dinilai tidak memenuhi harapan dan mengecewakan.
DALAM KTT G20 ke-19 yang berlangsung di Rio de Janeiro, Brasil, para pemimpin dari 20 negara ekonomi teratas dunia menyerukan empat tema besar.
Biden secara khusus menyoroti perlunya para pemimpin dunia untuk mengumpulkan modal swasta guna menghadapi tantangan.
Penting juga untuk menciptakan lingkungan bisnis yang bersih dengan menegakkan sikap tanpa toleransi terhadap korupsi.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Senin (18/11) menekankan perlunya para pemimpin dunia untuk mengatasi kelaparan dan kemiskinan di seluruh dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved