Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Harga Properti Triwulan III-2021 Masih Terkoreksi

Fetry Wuryasti
12/11/2021 14:09
Harga Properti Triwulan III-2021 Masih Terkoreksi
Rumah contoh untuk masyarakat berpenghasilan rendah di Puri Harmoni.(Dok MI)

HASIL Survei Harga Properti Residensial Primer mengindikasikan harga properti residensial pada triwulan III-2021 masih tumbuh terbatas secara tahunan. Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) triwulan III-2021 tercatat tumbuh sebesar 1,41% (yoy), sedikit lebih rendah dibandingkan 1,49% (yoy) pada triwulan II-2021, maupun dibandingkan 1,51% (yoy) pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Perlambatan IHPR tersebut terutama terjadi pada tipe menengah dan tipe kecil yang masing-masing tercatat tumbuh sebesar 1,39% (yoy) dan 2,03% (yoy), lebih rendah dari 1,59% (yoy) dan 1,39% (yoy) pada triwulan sebelumnya.

Baca juga: Temui Resistance, Harga Minyak Tertekan Tajam

"Sedangkan pada residensial tipe besar tumbuh relatif stabil pada kisaran 0,8% (yoy). Hal ini ditengarai oleh adanya upaya developer untuk menghabiskan rumah ready stock di mayoritas kota yang terpantau sehingga cenderung menahan kenaikan harga," kata Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono, Jumat (12/11).

Berdasarkan wilayah, perlambatan pertumbuhan IHPR terutama terjadi di Kota Medan (2,96%, yoy), Pekanbaru (2,80%, yoy) dan Padang (0,96%, yoy).

Secara triwulanan, IHPR pada triwulan III-2021 tercatat tumbuh sebesar 0,34% (qtq), lebih rendah dibandingkan 0,45% (qtq) pada triwulan II-2021 maupun 0,42% (qtq) pada triwulan III-2020.

Perlambatan kenaikan harga properti residensial secara triwulanan terutama terjadi pada rumah tipe kecil yang tercatat melambat dari 0,79% (qtq) pada triwulan II-2021 menjadi 0,50% (qtq) pada triwulan III-2021.

Secara spasial, perlambatan kenaikan IHPR terutama terjadi di kota Batam (-0,11% , qtq), Pontianak  (0,44%, qtq) dan Medan (0,33%, qtq). Masing-masing turun dari 1,94% (qtq), 1,95% (qtq) dan 1,58% (qtq) pada triwulan II-2021.

Perlambatan IHPR secara tahunan sejalan dengan melambatnya inflasi biaya tempat tinggal yang dikeluarkan oleh rumah tangga pada triwulan III-2021. Hal ini tercermin dari laju Indeks Harga Konsumen (IHK) sub kelompok pemeliharaan, perbaikan, dan keamanan tempat  tinggal/perumahan (Tahun Dasar 2018 =100) sebesar 1,57% (yoy), lebih rendah dari 1,64% (yoy) pada triwulan sebelumnya.

Penjualan Masih Turun

Sejalan dengan perlambatan IHPR, penjualan properti residensial primer triwulan III-2021 secara tahunan juga tercatat masih berada dalam tren turun.

Penjualan rumah tercatat kontraksi sebesar -15,19% (yoy), lebih dalam dari -10,01% (yoy) pada triwulan sebelumnya, namun masih lebih baik dari -30,93% (yoy) pada triwulan III-2020.

Penurunan volume penjualan pada triwulan III-2021 disebabkan oleh penurunan penjualan yang signifikan pada tipe rumah kecil (-32,99%, yoy), sedangkan tipe rumah menengah dan besar tercatat naik masing-masing 7,01% (yoy) dan 45,57% (yoy).

Responden menyampaikan terhambatnya pertumbuhan penjualan properti residensial disebabkan oleh beberapa faktor antara lain kenaikan harga bahan bangunan (17,01% jawaban responden), masalah perizinan/birokrasi (13,44%), suku bunga KPR (12,22%), proporsi uang muka yang tinggi dalam pengajuan KPR (11,31%), dan perpajakan (8,43%).

Secara triwulanan, penjualan properti residensial triwulan III-2021 terpantau mengalami perbaikan dan naik sebesar 1,67% (qtq), setelah pada triwulan II-2021 terkontraksi -13,02% (qtq).

"Kenaikan penjualan rumah terjadi pada tipe rumah menengah dan besar, sedangkan tipe rumah kecil masih mengalami penurunan yang lebih dalam," kata Erwin. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik