Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Wapres: Ekonomi Syariah Mulai Jadi Penopang Kekuatan Ekonomi Nasional

Emir Charirullah
22/10/2021 15:11
Wapres: Ekonomi Syariah Mulai Jadi Penopang Kekuatan Ekonomi Nasional
Wapres Ma'ruf Amin(Setwapres)

EKONOMI syariah saat ini tidak lagi sekadar menjadi pilihan bagi komunitas muslim saja, tetapi juga telah menjadi salah satu penopang kekuatan ekonomi nasional. Karena itu, Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengajak para santri memperkuat komitmennya dalam pembangunan ekonomi syariah di Indonesia. “Sejak 2020 kita juga menyaksikan perkembangan ekonomi syariah yang cukup menggembirakan. Saat ini ekonomi syariah tidak lagi sekadar menjadi pilihan bagi komunitas muslim saja, tetapi juga telah menjadi salah satu penopang kekuatan ekonomi nasional,” kata Ma’ruf saat memberikan sambutan pada peringatan Peringatan Hari Santri Nasional 2021 dan Peluncuran Logo Masyarakat Ekonomi Syariah di Jakarta, Jumat (22/10).

Lebih lanjut Ma’ruf menjelaskan, kemajuan ekonomi syariah ini tercermin dari kemajuan sektor industri produk halal yang terus memberikan nilai tambah bagi perekonomian nasional termasuk selama pandemi Covid-19 ini. Belum lagi, tambah Ma’ruf, potensi industri keuangan syariah nasional juga tak kalah besar. Berdasarkan laporan Islamic Finance Development Indicators (IFDI) 2020, Indonesia masuk lima besar dari 135 negara berdasarkan nilai asetnya yang mencapai US$ 3 miliar, di bawah Arab Saudi (US$ 17 miliar), Iran (US$ 14 miliar), Malaysia (US$ 10 miliar), dan Persatuan Emirat Arab (US$ 3 miliar). “Kita meyakini posisi Indonesia masih sangat mungkin untuk meningkat lagi, bahkan menjadi pemain kunci industri keuangan syariah dunia,” jelasnya.

Dengan peluang itu, Ma’ruf berharap pesantren menjadi pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pengembangan bidang keuangan seperti Bank Wakaf Mikro, BMT, maupun ultra mikro lainnya, sebagai pendukung upaya pesantren mengembangkan usaha di bidang perdagangan, perikanan, pariwisata, dan pertanian sayur-sayuran dan juga buah-buahan yang hasilnya bahkan ada yang sudah diekspor. “Program pemerintah melalui akselerasi ekonomi kerakyatan berbasis pesantren dan komunitas diharapkan bisa mendorong kebangkitan UMKM dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional,” paparnya.

Menurut Ma’ruf, adanya Undang-Undang No.18/2019 menempatkan pesantren pada posisi strategis sebagai lembaga pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat. Pesantren diharapkan terus mencetak penerus ulama dan tokoh-tokoh dakwah yang mengikuti perkembangan zaman, di tengah arus digitalisasi. “Sebab, dakwah secara digital mampu mencapai sasaran dan jangkauan yang lebih luas, di mana saja dan kapan saja,” ujarnya.

Ia menambahkan, peran MES sangat krusial dan penting dalam upaya edukasi dan inklusi yang memberikan kesempatan bagi para santri berkembang memperluas kontribusinya dalam koridor ekonomi syariah di penjuru nusantara. Untuk itu, sinergi, kolaborasi, dan kemitraan antara pelaku usaha besar dan pelaku usaha mikro dan kecil, serta ultra mikro harus kita perkuat guna mengembangkan halal value chain agar tujuan pemerataan kesejahteraan masyarakat dapat terwujud.

"MES juga berkomitmen untuk aktif melahirkan dan menumbuh-kembangkan pengusaha-pengusaha syariah melalui pengembangan pusat-pusat inkubasi dan pusat-pusat bisnis syariah di berbagai daerah melalui kolaborasi MES dengan KNEKS, pemerintah daerah, dan juga Kadin,” pungkasnya. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya