DAIHATSU Motor Jepang berkonsentrasi memproduksi mobil mini yang hemat bahan bakar. Mobil berukuran kecil tersebut dianggap menjadi solusi mengurangi problem lingkungan.
"Mobil mini selain nyaman dan ekonomis, juga bisa menjadi solusi mengatasi masalah lingkungan," kata Direktur Daihatsu Motor Corporation Masanori Mitsui seperti dilaporkan wartawan Media Indonesia Usman Kansong dari lokasi pabrik Daihatsu di Osaka, Jepang, kemarin.
Di Jepang, jenis mobil yang masuk kategori mobil mini ialah berkapasitas mesin 660 cc, ukuran bodi 3,40 m x 1,48 m x 2,00 m, berpenumpang maksimal 4 orang, dan berkapasitas angkut maksimal 350 kilogram.
Mobil mini yang diproduksi Daihatsu antara lain Mira e:S, Tanto, Move, dan Copen. Di Jepang, penjualan mobil mini produksi Daihatsu tahun lalu naik 40%. Dalam sembilan tahun terakhir, Daihatsu memimpin penjualan mobil mini di 'Negeri Matahari Terbit'.
Dengan kapasitas mesin 660 cc, konsumsi bahan bakar mobil mini sangat efisien. Mobil Daihatsu Mira e:S mampu menempuh jarak hingga 35,2 kilometer untuk setiap liter bahan bakar minyak (BBM) .
"Dengan begitu, memproduksi mobil mini ialah peluang di tengah harga bahan bakar yang tinggi," kata Mitsui ketika menerima kunjungan pimpinan media dari Indonesia tersebut.
Adapun di Indonesia, menurut Direktur Utama Astra Daihatsu Motor, Sudirman M Rusdi, yang termasuk mobil mini ialah Ayla dan Agya. Kedua merek masuk golongan low cost green car (LCGC).
"Tapi Ayla dan Agya berkapasitas mesin 1.000 cc. Di Indonesia medannya tidak cocok untuk mobil 660 cc," terang Sudirman.
Meski demikian, mobil Daihatsu Copen yang juga tergolong mobil sport dan berpenumpang maksimal 2 orang itu juga diproduksi dan dijual di Indonesia. Peluncurannya berlangsung pada 29 Mei lalu di Bali. "Mobil Copen untuk image. Produksinya berdasarkan pesanan," ujar Sudirman.
Sebelumnya, Mitsui menegaskan komitmen Daihatsu Motor melokalkan produk mobil yang mereka produksi di Indonesia.
"Kami memproduksi mobil Daihatsu oleh dan untuk orang Indonesia. Kami ingin konsumen Indonesia bangga dengan produksi Daihatsu," tuturnya. (E-1)