Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Inkubasi Bisnis Teknologi Dorong Daya Saing IKM di Indonesia Timur

Mediaindonesia.com
08/8/2021 11:15
Inkubasi Bisnis Teknologi Dorong Daya Saing IKM di Indonesia Timur
Kepala BSKJI Kemenperin Doddy Rahadi(dok. humas)

BALAI Besar Industri Hasil Perkebunan (BBIHP) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Makassar, Sulsel terus mendorong peningkatan daya saing Industri Kecil dan Menengah (IKM) di masa pandemic Covid 19. Hal tersebut ditandai dengan diluncurkannya program inkubasi IKM berbasis teknologi (IBT).

Sebanyak 31 IKM dari Indonesia Timur yang bakal dibina atau diinkubasi oleh BBIHP dari beberapa program. Diantaranya program IBT BBIHP sebanyak 20 IKM dari 13 kabupaten, Program DAPATI Kemenperin sebanyak 6 IKM, dan Program Startup Inovasi Indonesia (SII) PPBT BRIN sebanyak 5 IKM.

"Upaya penumbuhan dan pengembangan IKM berbasis inovasi teknologi dapat dilakukan melalui optimalisasi dan inkubasi teknologi yang diharapkan menjadi sarana dan prasarana untuk mendorong lahirnya wirausaha baru dengan intrepreneur yang tangguh," ujar Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin Dr. Ir Doddy Rahadi MT yang hadir sebagai keynote speech sekaligus membuka Webinar dan Kick Off Pelaksanaan Program Inkubasi Industri dan Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi BBIHP, kemarin.

Kepala BSKJI Doddy Rahadi menyampaikan bahwa UU No: 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian telah meletakkan industri sebagai salah satu pilar ekonomi dan memberikan peran yang cukup besar, kepada pemerintah untuk mendorong kemajuan industri nasional secara terencana.

"Peran tersebut diperlukan dalam mengarahkan perekonomian nasional untuk tumbuh lebih cepat dan mengejar ketertinggalan dari negara lain. Berdasarkan RIPIN, saat ini kita berada pada tahapan yang diarahkan pada pencapaian keunggulan kompetitif yang berwawasan lingkungan melalui penguatan struktur industri dan penguasaan teknologi," kata Kepala BSKJI Doddy.

Langkah optimalisasi teknologi ini sejalan dengan kebijakan Kemenperin untuk menaikan nilai TKDN menjadi 50% pada 2024, sebagimana tertuang dalam RPJMN 2020-2024, demikian dari Doddy Rahadi menutup penjelasannya.

Kondisi pandemi COVID-19 memberikan pelajaran berharga perlunya melakukan pendalaman struktur industri nasional. Untuk mewujudkan kemandirian industri nasional.

Kemenperin fokus mendorong pelaku IKM untuk dapat beradaptasi dengan kebiasaan baru di masa pandemi Covid-19. Pelaku IKM perlu didukung untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, inovasi, dan kreativitas agar usaha mereka tetap berjalan.

Pendirian Inkubator bisnis berbasis teknologi di Indonesia dapat dilakukan oleh institusi dan masyarakat umum. Jumlah inkubasi bisnis teknologi (IBT) yang terdata saat ini kurang lebih 100 IBT, dimana 60 IBT berdiri melalui Perguruan Tinggi dan 30 IBT berdiri di bawah naungan Lembaga Litbang dan Swasta. Jumlah ini masih kurang dengan target rasio wirausaha di Indonesia sebesar 4%. Target ini diharapkan akan tercapai dengan kerjasama semua pihak, pemerintah pusat, pemda, kampus dan mahasiswa, BUMN dan pihak lainnya.

Sementara itu, Kepala BBIHP, Dr Setia Diarta MT, menjelaskan tujuan dari penyelenggaraan kegiatan ini untuk mensosialisasikan salah satu program yang dikembangkan di lingkup BSKJI Kemenperin. Yaitu program IBT dan optimalisasi pemanfaatan teknologi untuk membangun iklim yang kondusif, agar tumbuh dan berkembangnya IKM/Startup yang memiliki daya saing dan berbasis teknologi. Sekaligus mendukung program pemulihan ekonomi nasional.

"Peran inkubator sangat penting bagi wirausaha pemula, karena dirancang untuk membantu usaha baru dan yang sedang berkembang menjadi pengusaha yang mandiri. Kegiatan inkubator dilakukan melalui pendampingan terpadu yang meliputi pengembangan teknologi proses danproduk, uji produksi, uji pasar, konsultansi manajemen, keuangan, pelatihan, serta perluasan pasar," paparnya.

Selain membina IKM, di acara Kick Off tersebut BBIHP juga melaksanakan MoU dengan Centra Mart Sulsel (PT. Berkah Syariah Indonesia) dan One Mart Group (CV. Media One Group) untuk membantu pemasaran produk IKM/Tenant BBIHP, juga dimulainya Program Scale Up Startup Inovasi Indonesia yang diterimaoleh Tenant Inkubator BBIHP yaitu Puffer (PT. Sefactor Deos Maks) yang bekerjasama dengan Deputy Penguatan Inovasi BRIN.

Diarta menambahkan IKM yang dibina IBT BBIHP sejak 2017 berada di wilayah Sulawesi Selatan dan beberapa daerah Indonesia Timur lainnya seperti Kalimantan dan Maluku. IKM binaan BBIHP juga mampu bersaing di kancah nasional, bahkan beberapa tenant sudah melakukan ekspor. Selain itu, IKM binaan IBT BBIHP ini terus menunjukkan kinerja dan prestasinya, salah satunya adalah Puffer yang berhasil meraih SEED Award "Low Carbon" Entrepreneuship dari United Nations Development Programme.

Di acara Kick Off dan Webinar bertajuk "Membangun Daya Saing IKM Untuk Kebangkitan dan Pemulihan Industri Nasional" dihadiri langsung Kepala BSKJI Kemenperin DrIr Doddy Rahadi MT, serta 3 narasumber yakni Plt Dirjen IKMA Kemenperin Ir Reni Yanita MSi, Plt Direktur PPBT BRIN Ir Santosa YudoWarsono MT, dan Kepala Pusat Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi dan Kebijakan Jasa Industri Dr Ir HeruKustanto MSi. (Ant/OL-13)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya