Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
RASIO kewirausahaan Indonesia saat ini baru mencapai 3,47% dari total populasi penduduk. Angka ini dikatakan masih sangat kecil jika dibandingkan negara lain seperti Thailand yang mencatatkan rasio kewirausahaan sebesar 4,2%, Malaysia 4,74% dan Singapura 8,76%.
Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Suryadi Sasmita menuturkan, untuk menambah rasio kewirausahaan Indonesia, dibutuhkan pendidikan wirausaha di sekolah-sekolah.
"Menurut saya, pendidikan di kita ini tidak pernah mengajarkan berwirausaha. Bagaimana kita bisa independen sebagai pengusaha dan kiat-kiat sukses sebagai pengusaha itu nggak ada pelajarannya sekolah. Nah kalau ini ga dapat dari SMA sampai S1 atau S2, mereka nggak bisa jadi pengusaha," ungkapnya kepada Media Indonesia, Rabu (28/7).
Menurut Suryadi, pembelajaran mengenai cara beriwirausaha harus ada dalam pendidikan sekolah. Selain itu, pengajar yang harus memberikan materi dikatakan harus berasal dari pengusaha yang terbukti sukses dalam berusaha.
"Ini pernah saya lontarkan wacana ini ke kementerian, bahwa harus ada pendidikan wirausaha dan yang mengajar harus dari pengusaha. Banyak kok yang mau dan tidak perlu diberikan gaji," kata Suryadi.
Baca juga : Ini Rahasia Perusahaan Legendaris Bertahan hingga 50 Tahun Lebih
Selain itu, Suryadi juga menambahkan bahwa pendidikan kewirausahaan juga tidak hanya berasal dari sekolah, tapi juga dari keluarga.
Dia mencontohkan, sedari kecil, anak-anaknya selalu diberikan pengertian jika ingin membeli sesuatu. Menurutnya, anak-anak itu harus diberikan pembelajaran mengenai untung dan rugi agar dapat mengembangkan jiwa kewirausahaan dalam dirinya.
"Jadi saya selalu mengajarkan jika membeli sesuatu itu harus dibandingkan lebih untung mana jika membeli barang a atau b. Semua itu sudah saya tanamkan kepada anak saya," tuturnya.
Suryadi juga menekankan bahwa pergaulan juga menjadi hal yang penting untuk dilakukan dalam mengembangkan jiwa wirausaha. Menurutnya, jika seseorang bergaul dengan wirausaha, lambat laun pasti orang tersebut akan mau mencoba untuk ikut menjadi wirausaha.
"Jadi pendidikan, keluarga dan lingkungan sangat berpengaruh untuk mengembangkan jiwa keriwausahaan seseorang," pungkas Suryadi. (OL-7)
Tujuan utama akademi ini adalah mencetak talenta-talenta muda yang siap bersaing di berbagai bidang, baik di dunia profesional, industri kreatif, maupun wirausaha.
Di tengah perubahan lanskap kewirausahaan global, pelaku wirausaha kini dihadapkan pada tantangan membangun bisnis yang tangguh dan berkelanjutan.
PJI Company of the Year Competition menjadi panggung bagi 12 perusahaan siswa SMA dan SMK terbaik di Indonesia untuk menampilkan inovasi bisnis berbasis keberlanjutan.
Upaya pemberdayaan kewirausahaan, keuangan, dan kesiapan kerja telah memberikan dampak kepada lebih dari 9.700 siswa dari 50 SMA dan SMK di 14 kota/kabupaten di Indonesia.Â
Pekan Nasional Mengajar diselenggarakan di 58 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di berbagai wilayah Indonesia, melibatkan sedikitnya 1.740 siswa untuk menumbuhkan semangat wirausaha
PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mendukung pembangunan sumber daya manusia Indonesia melalui program PNM Mengajar. Sebanyak 58 Cabang PNM secara serentak terlibat dalam kegiatan ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved