Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
KETUA umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan, untuk mendorong masifnya vaksinasi bagi masyarakat, pemerintah harus melibatkan pihak swasta untuk membantu pemberian vaksinasi salah satunya dengan cara vaksin gotong royong.
Dia merasa bahwa saat ini vaksinasi belum merata, bahkan rencana vaksin gotong royong sebanyaj 20 juta vaksin dikatakan baru terealisasi sebanyak 484 ribu vaksin saja.
"Saya greget dengan vaksin gotong royong. Karena itu dimonopoli Bio Farma. Artinya ini vaksin orang mau bayar tapi apa yang terjadi dari 20 juta vaksin yang sudah direncanakan hanya datang 484 ribu. Katanya akhir bulan datang lagi 7 juta vaksin lagi. Kita nggak tau ini benar atau tidak dan nggak ada kejelasan," ungkapnya dalam acara Wedangan Ikatan Alumni Universitas Sebelas Maret (IKA UNS) secara virtual, Jumat (18/6).
Menurut dia, jika swasta juga mengambil peran dalam distribusi vaksin, maka masyarakat akan semakin banyak yang mendapatkan vaksinasi. Bahkan Indonesia dapat mengejar ketertinggalan dari negara lain di mana Amerika Serikat saja sudah melakukan 80% vaksinasi terhadap masyarakatnya.
"Masyarakat yang mampu itu bisa beli, misalnya 1 juta per paket untuk dua kali suntik. Itu lebih murah dibanding terkena covid-19 dan 14 hari dikarantina, itu nggak produktif banget," tegas Hariyadi.
Baca juga : Perbarindo Dukung Program Vaksinasi Covid-19 untuk Tuntaskan Pandemi
Hariyadi memang mendukung pemerintah untuk membiayai penuh vaksinasi, namun dalam kondisi saat ini dia menegaskan bahwa pihak swasta juga harus turun tangan.
"Masyarakat Indonesia kan bandelnya minta ampun, karena kita nggak bisa kontrol mereka. Apalagi masyarakat yang ekonominya pas-pasan, mau tidak mau mereka akan melakukan kegiatan usahanya padahal protokolnya nggak ada. Jadi yang kami usulkan kalau bisa vaksin gotong royong bisa dilepas ke swasta," tuturnya.
Dia juga mengomentasi soal penggunaan vaksin Sinovac yang menurutnya kurang optimal. Pasalnya, menurut dia banyak masyarakat yang sudah mendapatkan vaksin Sinovac tapi masih terkena covid-19.
"Saya bilang pemerintah nggak usah malu-malu deh, udah swasta suruh aja bantuin lah. Kalau nggak ini konyol banget. Sekarang banyak yang pake Sinovac banyak yang kena (covid-19) juga kemarin. Sinovac kan rendah dan umurnya cuma 6 bulan. Kalau sudah itu kan perlu di bust lagi vaksin," pungkas Hariyadi. (OL-7)
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) dalam Surat Edaran mengenai kewaspadaan lonjakan covid-19 menyebut varian dominan yang beredar di Indonesia adalah MB.1.1.
DIREKTUR Pascasarjana Universitas YARSI dan professor di Griffith University, Tjandra Yoga Aditama, menanggapi perihal melonjaknya kasus covid-19 di Asia Tenggara seperti Thailand.
Sebanyak lebih dari 7 juta lansia sudah menerima vaksin covid-19 dosis ketiga atau booster hingga Minggu (7/1).
BIAYA vaksin covid-19 berbayar diatur di masing-masing fasilitas kesehatan. Kebijakan biaya mandiri vaksin covid-19 sama seperti aturan biaya vaksin influenza atau HPV.
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati memandang belum saatnya menerapkan kebijakan Covid-19 berbayar.
Kris Dayanti pun mengimbau kepada Kemenkes untuk menyampaikan rencana vaksinasi Covid-19 dengan jelas kepada masyarakat agar tidak terjadi kegaduhan.
Program Vaksin Gotong Royong tersebut menggunakan vaksin jenis Sinopharm yang dilaksanakan di Gedung Beladiri Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Kukar, Kaltim.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan warga negara asing dapat divaksinasi melalui program vaksinasi gotong royong.
Total vaksin bulk yang telah diterima Indonesia menjadi 144,7 juta dosis vaksin yang setelah diolah Bio Farma diperkirakan menjadi sekitar 117,3 juta dosis vaksin bentuk jadi.
Program Vaksinasi Gotong Royong di Tambang Emas Martabe digelar dengan menggandeng PT Kimia Farma Diagnostika (KFD), yang merupakan cucu perusahaan PT Kimia Farma Tbk (KAEF
Kedatangan vaksin ini adalah tahap kelima rangkaian kedatangan vaksin Sinopharm untuk Vaksin Gotong Royong.
Dengan demikian, seluruh vaksinasi akan tetap menggunakan mekanisme seperti yang telah berjalan saat ini yakni gratis bagi seluruh masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved