Laba Melambat,Garuda Efisiensi

PT Garuda Indonesia (persero) Tbk mengumumkan rencana efisiensi sepanjang 2016 sebesar US$250 juta dari penghematan lanjutan atas penurunan harga bahan bakar minyak (BBM), sampai restrukturisasi penyewaan (leasing) pesawat.

Pertumbuhan laba pada kuartal I 2016 melambat hingga 91,03% atau hanya US$1,02 juta ketimbang kuartal I 2015 yang mencapai US$11,4 juta.

"Itu juga karena awal tahun ini kami melakukan pembelian armada di Garuda Indonesia beli 3 pesawat wide body dan 2 narrow body, dan 4 pesawat untuk Citilink. Itu semua di kuartal ini," kata Direktur Utama GIAA di Kantor Manajemen Garuda Indonesia, Tangerang, Jumat (15/4).

Secara total GIAA memang akan menambah armada baru hingga 17 unit sepanjang tahun ini. Diakui Arif, awal tahun memang biasanya mengalami penurunan kinerja.

Bahkan untuk jumlah penumpang sepanjang periode Januari-Maret 2016 untuk penerbangan domestik hanya 4.300 penumpang dan internasional sebanyak 1.018 penumpang.

Faktor eksternal lain juga membuat Garuda Indonesia semakin berhati-hati dengan gap harga full service dan kompetitor hampir 1,5 kali hingga 2,5 kali.

Namun, Garuda Indonesia akan tetap menjaga konsistensi.

Meskipun begitu, Arif masih optimistis kinerjanya masih sesuai jalur strategi perusahaan dan mendapat profit pada tahun ini.

"Kita berani melakukan ekspansi tapi managable, kita bottom line-nya positif, kita usahakan di kuartal II lebih baik."

Ekspansi rute akan dilakukan dengan Eropa yakni London lima kali per minggu, Amsterdam enam kali per minggu, Jeddah tiga kali sehari, dan rute baru Madinah pada 27 April mendatang.

Strategi lain yang akan menjadi fokus perusahaan ialah pengoptimalan core cargo yang sudah dimiliki saat ini.

Dengan memaksimalkan kapasitas kargo yang ada, pertumbuhan pendapatan kargo diharapkan naik 15%-20% dari yang sekarang US$260 juta sampai US$300 juta.

"Paling enggak kita harus tumbuh 12% akhir tahun ini dari pendapatan kargo," lanjut Arif.

Startegi bisnis lain yang akan ditingkatkan ialah carter.

Jika dalam tiga bulan pesawat digunakan untuk haji, sisa sembilan bulan akan dimanfaatkan untuk umrah dan carter. (Ire/E-3)