Headline

Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.

Fokus

Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.

Pertamina Uji Pasar Dexlite di 33 SPBU

Fathia Nurul Haq
16/4/2016 03:15
Pertamina Uji Pasar Dexlite di 33 SPBU
(ANTARA)

PT Pertamina (persero) telah mendistribusikan varian bahan bakar minyak (BBM) untuk mesin diesel, dexlite, di 33 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jakarta dan sekitarnya.

Produk pengganti solar yang tengah menjalani uji pasar itu diyakini lebih ramah lingkungan dan lebih irit dalam pemakaiannya.

"Selama uji pasar ini kami akan menyalurkan 1.000 kiloliter (kl) dexlite per hari di 33 SPBU yang tersebar di 11 kabupaten/kota di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten," kata Direktur Utama Pertamina Dwi Soejipto di Jakarta, Jumat (15/4).

Uji pasar itu ditandai pengisian perdana dexlite pada kendaraan di SPBU 31.1.26.01 Jalan Raya Lenteng Agung, Jakarta Selatan, oleh Dwi yang didampingi Direktur Pemasar-an Pertamina Ahmad Bambang.

"Pada masa tes pasar ini, Pertamina menyediakan dexlite 10-15 kiloliter per hari di setiap SPBU itu," kata Ahmad.

Pihaknya mendorong masyarakat beralih ke produk tersebut secara bertahap.

"Kami berharap dexlite ini bisa seperti pertalite sehingga masyarakat tidak lagi lihat harga per liter, tapi per kilometer."

Menurutnya, dengan kandungan cetane 51, dexlite lebih irit ketimbang solar yang kadar cetane-nya hanya 48.

Meski begitu, dexlite hanya dipasarkan dengan harga Rp6.750.

"Harusnya harganya Rp7.100, tapi bisa dijual segitu. Kalau fame dexlite tidak dihitung kategori industri, kami bahkan bisa jual Rp6.100. Sedang diajukan itu," urai Ahmad.

Saat ini fame (fatty acid methyl ester) dexlite sama dengan harga fame yang dicampur ke solar.

Dexlite, diuraikan Ahmad, memiliki kandungan sulfur 1.200 ppm.

Spek itu diharapkan bisa mereduksi keluhan pemakaian solar untuk mesin diesel.

"Mei kita luncurkan di seluruh Jawa. Juni kita lepaskan ke Sumatra Utara dan Kalimantan," jelasnya.

Pakar otomotif Tri Yuswidjajanto mengatakan dexlite merupakan kesempatan bagi industri mobil diesel untuk berkembang, meski sejauh ini mesin diesel lebih diminati industri karoseri.

"Dengan perbedaan cetane 3 angka dari 48 ke 51, suara mesinnya akan reda, lebih hemat 9%. Ini juga sebuah kesempatan untuk industri mobil diesel," jelasnya.


Pertamax turbo di Italia

PT Pertamina (persero) juga terus mematangkan produk bahan bakar minyak (BBM) pertamax turbo sebelum dijual secara resmi ke konsumen.

Pengembangan produk yang menyasar kendaraan dengan mesin terbaru di kelas premium berkomposisi oktan Ron 98 itu dilakukan di Italia.

"Saat ini pengembangan pertamax turbo di Italia, kami bekerja sama dengan menjadi pendukung teknis tim pabrikan Lamborghini," kata Vice President Fuel Retail Marketing Pertamina, Afandi, di Jakarta, Kamis (14/4).

Menurutnya, pengembangan produk dengan melibatkan tim teknis dari produsen mobil eksotis Lambhorgini itu diyakini bisa membantu menciptakan produk yang melebihi ekspektasi pasar.

"Pertamax turbo dikembangkan karena banyaknya permintaan BBM beroktan 98. Ada memang pertamax racing dengan oktan 100, tetapi itu masih terlalu mahal bagi konsumen," katanya.

Untuk mesin bensin, selain memiliki produk premium dengan oktan 88, Pertamina juga memiliki pertamax RON 92, pertamax plus 95, dan pertamax racing RON 100.

Selain itu, masih ada varian dengan pertalite RON 90 dan tidak berapa lama lagi akan hadir pertamax turbo. (Ant/E-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya