Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Ramadan dan Lebaran Picu Lonjakan Penjualan Eceran Maret 2021

Fetry Wuryasti
11/5/2021 14:18
Ramadan dan Lebaran Picu Lonjakan Penjualan Eceran Maret 2021
Ilustrasi(Antara)

HASIL Survei Penjualan Eceran (SPE) Bank Indonesia mengindikasikan peningkatan kinerja penjualan eceran secara bulanan pada Maret 2021. Indeks Penjualan Riil (IPR) pada Maret 2021 tercatat sebesar 187,9, atau tumbuh 6,1% (mtm), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar -2,7% (mtm).

Peningkatan tersebut terjadi pada seluruh kelompok terutama Subkelompok Sandang (8,4% mtm), Barang Budaya dan Rekreasi (2,5% mtm), dan Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (8,1% mtm).

"Responden menyampaikan bahwa peningkatan penjualan eceran tersebut sejalan dengan permintaan masyarakat yang menguat menjelang bulan Ramadan, disertai oleh kondisi musim dan cuaca yang mendukung," kata Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono, Selasa (11/5).

Pada bulan Maret 2021, hampir seluruh kota cakupan survei mencatat peningkatan secara bulanan. Kota Semarang (termasuk Purwokerto) mencatatkan kinerja penjualan eceran bulanan yang tumbuh 24,5% (mtm) dari sebelumnya -7,9% (mtm) di bulan Februari 2021.

Kota lain yang mencatatkan peningkatan kinerja yang cukup besar antara lain Banjarmasin dan Manado masing-masing sebesar 8,1% (mtm) dan 14,2% (mtm), setelah sebelumnya tumbuh masing-masing sebesar-12,1% (mtm) dan -2,2% (mtm). Sementara itu, Jakarta mengalami perlambatan meski masih tumbuh positif sebesar 0,7% (mtm). Hampir seluruh kota mengalami pertumbuhan positif kecuali Bandung sebesar -0,2% (mtm) meskipun relatif membaik dari -2,2% (mtm) pada bulan sebelumnya.

Lalu secara tahunan, penjualan eceran juga membaik meski masih kontraksi sebesar -14,6% (yoy) dari bulan sebelumnya sebesar -18,1% (yoy). Kondisi tersebut didorong oleh membaiknya penjualan pada seluruh kelompok, terutama Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor yang tercatat positif sebesar 3,2% (yoy), serta kelompok lainnya yang menunjukkan perbaikan meski masih terkontraksi seperti Subkelompok Sandang (-17,19% yoy) dan Kelompok Barang Budaya (-10,8% yoy) dan Rekreasi (-41,9% yoy).

Secara tahunan, penjualan eceran di sebagian besar kota cakupan survei pada Maret 2021 membaik meski masih terkontraksi. Dari sepuluh kota yang disurvei, Kota Manado dan Banjarmasin mencatatkan pertumbuhan penjualan eceran tahunan yang positif dan meningkat masing-masing sebesar 92% (yoy) dan 31,8% (yoy). Sementara itu, Surabaya juga masih tumbuh positif sebesar 5% (mtm) meskipun sedikit melambat.

Dari hasil survei, diprakirakan pada April 2021, kinerja penjualan eceran baik secara bulanan maupun tahunan akan meningkat. Indeks Penjualan Riil April 2021 diprakirakan sebesar 209,3, atau secara bulanan tumbuh 11,4% (mtm) dari 6,1% (mtm) pada bulan sebelumnya.

"Peningkatan penjualan eceran sejalan dengan daya beli masyarakat yang meningkat saat Ramadan, keadaan musim dan cuaca yang mendukung serta banyaknya program diskon," kata Erwin.

Sebagian besar kelompok diprakirakan mengalami peningkatan penjualan terutama pada kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau sebesar 13,6% (mtm), Peralatan Informasi dan Komunikasi sebesar 5,1% (mtm), serta Barang Lainnya sebesar 12,6% (mtm) khususnya subkelompok Sandang sebesar 13,8% (mtm).

Pada April 2021, penjualan eceran secara tahunan diprakirakan meningkat hampir di seluruh kota, dengan penjualan eceran tertinggi diprakirakan terjadi di Surabaya dan Banjarmasin masing-masing sebesar 53,8% (yoy) dan 35,2% (yoy).

Selain kedua kota tersebut, hampir seluruh kota diprakirakan mengalami peningkatan penjualan eceran kecuali di Manado yang meskipun masih tumbuh positif namun melambat sebesar 5% (yoy).

Secara tahunan, penjualan eceran April 2021 juga diprakirakan meningkat sebesar 9,8% (yoy) dari sebelumnya -14,6% (yoy). Peningkatan penjualan eceran diprakirakan terjadi pada seluruh kelompok komoditas terutama Kelompok Barang Lainnya khususnya Subkelompok Sandang sebesar 53,7% (yoy), Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor sebesar 39,8% (yoy) serta Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau sebesar 17,6% (yoy).

Sedangkan pada triwulan 2021, kinerja penjualan eceran diindikasi sedikit membaik meski masih terkontraksi. Indeks Penjualan Eceran triwulan I-2021 diprakirakan sedikit membaik menjadi sebesar -16,3% (yoy) dari -16,8% (yoy).

Indikasi perbaikan kinerja penjualan eceran pada triwulan I-2021 terutama dilatarbelakangi oleh peningkatan penjualan kelompok Barang Lainnya termasuk subkelompok Sandang serta Bahan Bakar Kendaraan Bermotor.

"Persiapan bulan Ramadan diindikasi menjadi salah satu faktor pendorong pada triwulan laporan, meski pertumbuhan tertahan karena penerapan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis mikro di area Jawa Bali yang diperluas ke lima daerah," kata Erwin.

Prakiraan Harga Pada 3 dan 6 Bulan yang Akan Datang

Responden survei memprakirakan tekanan inflasi pada 3 dan 6 bulan mendatang (Juni dan September 2021) diprakirakan menurun.

Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) 3 bulan yang akan datang (Juni) sebesar 141,4, turun dari 156,4 pada bulan sebelumnya yang diprakirakan karena kecukupan persediaan barang diiringi dengan distribusi barang yang lancar.

Di sisi lain, Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) 6 bulan yang akan datang (September) sebesar 134,9, lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 141,7.

Responden menyatakan hal tersebut dipengaruhi oleh distribusi barang yang lancar, pasokan yang cukup serta telah berlalunya hari raya keagamaan (Tahun Baru Islam). (OL-13)

Baca Juga: KPK dan Polri Bersinergi Lakukan OTT Bupati  Nganjuk 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya