Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
Pada hari kedua masa peniadaan mudik atau pada Jumat (7/5), Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat sebanyak 29.296 penumpang melakukan perjalanan nonmudik di semua moda transportasi jelang lebaran. Dari jumlah itu, terbanyak melakukan perjalanan pada kapal penyeberangan.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Posko Terpadu Pengendalian Transportasi Pada Masa Mudik Idul Fitri 1442H/2021, sebanyak 9.322 penumpang dilaporkan melakukan perjalanan nonmudik dengan angkutan penyeberangan pada (7/5). Sementara, pada (6/5) tercatat 13.791 penumpang melakukan perjalanan nonmudik di 8 lintasan penyeberangan (turun 32,41%).
"Kami bersama seluruh pemangku kepentingan terkait akan terus melakukan pengawasan dan pengendalian transportasi untuk mengendalikan jumlah pergerakan penumpang perharinya," ujar Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati dalam keterangan resmi, Sabtu (8/5).
Berikutnya, transportasi terbanyak yang dipilih masyarakat untuk perjalanan nonmudik ialah angkutan udara. Pada (7/5) sebanyak 7.603 penumpang melakukan perjalanan nonmudik. Sementara, pada (6/5) 2021 ada 6.554 penumpang melakukan perjalanan nonmudik di 50 bandara (naik 16,01 persen).
Lalu diikuti transportasi angkutan laut. Kemenhub mencatat 6.101 penumpang melakukan perjalanan nonmudik pada (7/5) dari sektor transportasi ini. Sementara, pada (6/5) sebanyak 6.086 penumpang melakukan perjalanan nonmudik di 51 pelabuhan (naik 0,25%).
Untuk angkutan jalan atau menggunakan bus, sebanyak 3.369 penumpang melakukan perjalanan nonmudik pada (7/5). Sementara, pada (6/5) ada 6.927 penumpang melakukan perjalanan nonmudik di 48 terminal (turun 51,36%).
Terakhir ialah angkutan kereta api yang tercatat oleh Kemenhub dengan 2.901 penumpang melakukan perjalanan nonmudik pada (7/5). Sementara, pada (6/5) sebanyak 2.568 penumpang melakukan perjalanan nonmudik di 13 daop (daerah operasional) atau naik 12,97%.
Adita menjelaskan, jika dibandingkan dengan masa pengetatan atau pra peniadaan mudik tanggal 22 April - 5 Mei 2021, jumlah rata-rata harian penumpang di masa peniadaan mudik mengalami penurunan cukup signifikan.
"Di mana rata-rata jumlah penumpang di semua moda transportasi pada masa pra peniadaan mudik mencapai 174 ribu lebih penumpang per harinya. Sementara di masa peniadaan mudik hanya sekitar 31 ribu lebih penumpang perharinya,” pungkas Adita.
Adita juga mengatakan, secara umum pengendalian transportasi diklaim berjalan lancar dan tidak terdapat kendala yang signifikan, khususnya di sektor transportasi darat yang memiliki banyak titik penyekatan.
Dia menambahkan, pihak Kepolisian dibantu unsur terkait lainnya juga akan terus siaga melakukan penjagaan di titik-titik penyekatan dan akan mengenakan sanksi tegas dengan memutarbalikan kendaraan, bagi masyarakat yang tidak memenuhi syarat pengecualian. (Ins/E-1)
Penerbangan di Inggris mengalami gangguan besar akibat masalah teknis pada sistem pengendalian lalu lintas udara.
Turki menetapkan denda bagi penumpang yang berdiri sebelum pesawat benar-benar berhenti sempurna.
PADA periode 21 hingga 26 Maret 2025, Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar mencatat peningkatan signifikan dalam jumlah penerbangan dan penumpang.
Pada 2025 puncak arus mudik Lebaran diprediksi terjadi pada H-2, yaitu pada Sabtu, 29 Maret, dengan 83 pergerakan pesawat dan 14.292 penumpang.
PERGERAKAN penumpang pesawat di bandara-bandara PT Angkasa Pura Indonesia, selama 5 hari, penumpang pesawat mencapai 2,17 juta penumpang.
Untuk menghadapi lonjakan penumpang, PT BIB menyiapkan 29 penerbangan tambahan atau extra flight.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved