Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Stimulus Properti Dorong Pertumbuhan Rumah Subdisi di Serang

Heryadi
19/3/2021 09:55
Stimulus Properti Dorong Pertumbuhan Rumah Subdisi di Serang
Gerbang perumahan Bukit Mas Residence, salah satu rumah bersubsidi di Kota Serang.(Dok.Bukit Mas)

AWAL 2021 mungkin dapat disebut sebagai momentum kebangkitan bisnis sektor properti. Bagaimana tidak? Untuk mendorong pertumbuhan bisnis properti di tanah air pemerintah dan Bank Indonesia telah mengeluarkan beberapa kebijakan yang sangat pro pasar properti.

Selain menurunkan suku bunga kredit, pelonggaran (relaksasi) persyaratan KPR, dan kebijakan Bank Indonesia memberlakukan relaksasi rasio loan to value/financing to value (LTV/ FTV) yang membolehkan DP 0%, bahkan pemerintah juga melakukan penghapusan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang berlaku sejak 1 Maret hingga 31 Agustus 2021 nanti.

Khusus di rumah bersubsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), pemerintah menganggarkan Rp16,6 triliun untuk 157.500 unit rumah dengan pembiayaan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), ditambah lagi pemerintah tidak menaikkan harga skema Subsidi Selisih Bunga (SSB) di tahun ini.

Kebijakan-kebijakan tersebut memberikan optimisme para pemangku kepentingan, terutama bagi pengembang dan konsumen properti. Salah satu provinsi yang merasakan angin segar itu adalah Kota Serang, Banten, yang kebutuhan rumah subsidinya cukup besar dan setiap tahun terus bertambah.
Menurut Project Manager Bukit Mas Residence, Serang, Reza Wijaya, stimulus dari pemerintah ini akan direspons positif pasar segmen MBR. Pasar rumah subsidi di Kota Serang di 2021 diprediksi tumbuh sekitar 20% - 30%. Pasalnya kebutuhan rumah untuk MBR di Banten masih sangat tinggi, yaitu lebih dari 500.000 unit per tahun.

“Kalau pemerintah boleh DP0%, penghapusan PPN, dan permudah persyaratan FLPP, semakin banyak keluarga MBR yang tertarik dan memanfaatkan insentif ini. Buktinya awal Februari 2021 ini ada peningkatan potential buyers di Bukit Mas Residence sekitar 15% dibanding bulan-bulan sebelumnya,” kata Reza, Kamis, (18/3), di Serang.

Di tengah kota
Mengantisipasi peningkatan permintaan itu, kata Reza, manajemen Bukit Mas Residence menawarkan 2 tipe produk unggulan sesuai dengan kebutuhan MBR, yaitu tipe 28/60 (LB/LT) yang ditawarkan dengan harga Rp143,5 juta dan tipe 30/60 dengan harga Rp147,5 juta. Untuk tipe 28/60 DP all in hanya Rp1 juta untuk KPR bersubsidi dan diberikan bonus pompa semi jetpump dan rumah dicat produk Jotun.

“Sementara untuk tipe 30/60 dengan DP Rp5 juta dan punya keunggulan posisi terdepan di kawasan Bukit Mas Residence, dan bonus carport, tembok belakang, pompa semi jetpump, dan menggunakan cat Jotun,” jelas Reza.


Mengingat lokasinya berada di tengah Kota Serang (Kec. Cipocok Jaya) yang bebas banjir, Reza optimistis, perumahannya menjadi pilihan utama bagi kalangan MBR. Sebab kini sangat sedikit lokasi perumahan  subsidi yang berada di tengah kota, umum dikembangkan semakin menjauh dari kota.
Bukit Mas Residence dibangun di atas lahan 10 hektare sebagai tahap awal pembangunan, dengan total potensi pengembangan seluas 13 hektare,  dengan konsep perumahan yang mengintegrasikan  kawasan hunian, area komersial, dan kemudahan aktifitas, dan kebutuhan para penghuninya dalam satu kawasan.


“Perumahan kami merupakan salah satu perumahan bersubsidi yang lokasinya sangat strategis di tengah Kota Serang dengan harga terjangkau. Hanya sekitar 300 meter dari RSUD Kota Serang, 5 menit ke terminal Pakupatan, 10 menit ke Mall Of Serang, dan dekat dari Gerbang Tol Serang Timur.  Akses tol ke Jakarta dan sekitarnya sangat mudah dengan akses ke Tol Serang Timur hanya sekitar 12 menit dari lokasi perumahan,” ujar Reza.

Meski “rumah subsidi, Reza menegaskan, lokasi Bukit Mas Residence sangat strategis (di tengah kota), punya lingkungan yang hijau, dan rindang. Sekarang ini lingkungan perumahan yang dibangun PT. Prima Karya Propertindo, anak perusahaan Vista Land Group ini sudah terbentuk dengan pembangunan rumah sudah mencapai lebih 200 unit sederhana dan beberapa unit ruko.

“Di tahun 2021 ini kami mencanangkan untuk membangun kurang lebih 200 unit rumah dalam pengadaan rumah bersubsidi bagi MBR. Dengan optimisme masyarakat yang tinggi serta stimulus dari pemerintah yang luar biasa, sektor properti dapat tumbuh dan ekonomi Indonesia kembali membaik,” pungkasnya. (E-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik